Bu Tejo, Ini Lho Panduan Bijak Berinternet
Hide Ads

Bu Tejo, Ini Lho Panduan Bijak Berinternet

Agus Tri Haryanto - detikInet
Kamis, 20 Agu 2020 16:49 WIB
Sosok Bu Tejo mendadak hangat jadi pembicaraan. Seorang ibu-ibu yang melek teknologi dan mencari informasi di media sosial serta internet. Bu Tejo, ini panduan bijak berinternet.
Bu Tejo, Ini Lho Panduan Bijak Berinternet. Foto: Screenshoot
Jakarta -

Sosok Bu Tejo mendadak hangat jadi pembicaraan. Seorang ibu-ibu yang melek teknologi dan mencari informasi di media sosial atau internet. Bu Tejo, ini panduan bijak berinternet.

Bu Tejo muncul dalam karakter film pendek Tilik yang sempat trending topic Twitter. Tak sedikit netizen yang membahas karakter yang diperankan oleh Siti Fauziah tersebut.

Singkat cerita, dalam film hasil produksi Ravacana Films yang dikemas dengan durasi sekitar 30 menit itu, Bu Tejo bersama-sama dengan ibu-ibu lainnya berencana menjenguk Bu Lurah yang sakit dirawat di Rumah Sakit. Di perjalanan menuju ke Rumah Sakit itu, Bu Tejo sering membicarakan seorang wanita bernama Dian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, untuk memperlihatkan Dian itu perempuan nakal, Bu Tejo mencari informasi di internet, khususnya media sosial Facebook.

"Loh, sembarang gimana sih, Yu Ning? satu kampung ngomongin Dian semua, lho. Di Facebook aja rame banget . Lihat aja komen-komennya," bantah Bu Tejo saat diingatkan Yu Ning agar tidak berbicara sembarangan.

ADVERTISEMENT

Pada satu adegan juga, Bu Tri yang turut rombongan menjenguk Bu Lurah mengatakan, kalau internet dibuat oleh orang-orang pintar, ia lantas mengasumsikan bahwa teknologi tersebut benar semuanya.

Sosok Bu Tejo mendadak hangat jadi pembicaraan. Seorang ibu-ibu yang melek teknologi dan mencari informasi di media sosial serta internet. Bu Tejo, ini panduan bijak berinternet.Adegan dalam film pendek Tilik. Foto: Screenshoot

Padahal di era derasnya informasi seperti saat ini, hoax atau berita palsu juga sering mudah tersebar di internet, tak terkecuali media sosial. Membentengi pikiran kita dengan bijak berinternet, bisa menjadi landasan agar tidak mudah terpancing emosi, apalagi sampai turut menyebarkan.

"Ya, biasanya yang jadi kendala itu soal jam terbang. Jadi, kalau sudah cukup lama kita menggunakan internet berinteraksi dengan orang di internet mencari informasi mengkonsumsi informasi, maka kita juga jadi tahu dan bisa punya strategi bagaimana dan apa yang bisa kita percaya dan apa yang tidak bisa kita percaya dari informasi yang beredar di internet itu," tutur pengamat media sosial Enda Nasution.

Hal yang perlu dilakukan bagi masyarakat, jangan mudah mencerna informasi yang didapatkan di internet. Ada baiknya mencari sumber lain terkait informasi tersebut.

"Paling gampang nggak percaya dulu, jadi diskon dulu aja kebenaran informasi yang ada di internet 50%. Jadi, pertama dapat informasi bukan langsung percaya dulu, tapi justru sebaliknya langsung jangan percaya dulu sampai ada informasi tambahan sampai ada sumber lain yang mengatakan hal yang sama, atau kalau memang kita merasa sangat butuh ada sumber atau orang yang memang memiliki keahlian atau otoritas yang mengatakan hal yang sama baru kita boleh percaya," jelasnya.

Apabila kalian ingin yakin akan suatu informasi, bisa melakukan dengan menanyakan kepada yang ahli akan bidang tersebut, sehingga menerima informasi lebih jelas langsung dari pakarnya.

"Kalau memang kita merasa sangat butuh ada sumber atau orang yang memang memiliki keahlian atau otoritas yang mengatakan hal yang sama baru kita boleh percaya," pungkasnya.




(agt/fyk)