.webp)
Karena Hangouts segera dimatikan, Google kini fokus pada dua aplikasi video chat andalannya, Duo dan Meet. Namun sepertinya Google berpikir keduanya akan lebih kuat melawan Zoom jika bersatu.
Rencana ini diungkapkan Chief G Suite Javier Soltero. Soltero baru saja ditunjuk menjabat Chief G Suite Mei lalu untuk mengelola semua layanan komunikasi konsumen, termasuk Duo, Meet, Messages, dan aplikasi Android Phone.
Sejak awal pandemi yang menyebabkan lonjakan besar dalam penggunaan aplikasi video chat, Google mengerahkan Meet sebagai pesaing Zoom. Dikutip dari 9to5Google, Soltero kini mengumumkan Duo dan Meet tidak masuk akal jika hidup berdampingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedikit kilas balik, aplikasi Google Duo diumumkan pada I/O 2016 dan dikembangkan untuk menggantikan Hangouts. Pada saat yang sama, Allo yang merupakan layanan pesan teks Google, dihapus. Pengguna kemudian memilih Duo sebagai penggantinya.
Aplikasi ini telah menemukan kesuksesan besar sejak perilisannya, dan telah meningkatkan fitur-fiturnya yang pada dasarnya menjadi seperti FaceTime bagi Apple.
Sementara itu, aplikasi Google Meet segmentasinya lebih khusus digunakan untuk video call bisnis. Aplikasi ini memiliki fitur obrolan video grup dan opsi untuk mengundang orang dengan link, bukan dari daftar kontak.
Baca juga: Google Meet Kini Tersedia di Aplikasi Gmail |
Dengan adanya rencana penggabungan Duo dan Meet, kabarnya Google saat ini tengah bersiap dengan memindahkan beberapa developer Duo ke tim developer Meet, dan beberapa lainnya akan dilepaskan.
(rns/rns)
