Setelah TikTok, Donald Trump Incar Alibaba
Hide Ads

Setelah TikTok, Donald Trump Incar Alibaba

Rachmatunnisa - detikInet
Senin, 17 Agu 2020 19:28 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menggelar jumpa pers terkait virus Corona. Namun jumpa pers itu sempat dihentikan sementara karena ada penembakan di luar gedung putih.
Setelah TikTok, Donald Trump Incar Alibaba. Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, tak hanya TikTok yang akan dilarang di negaranya. Pemerintahannya juga akan menekan Alibaba dan lebih banyak perusahaan China lainnya.

Pernyataan ini terlontar dari Trump dalam sebuah konferensi pers pekan lalu. Saat ditanya apakah ada perusahaan asal China lainnya yang sedang dipertimbangkan untuk dilarang, seperti Alibaba, Trump menjawab: "Ya, kami sedang mengincar yang lain."

Seperti dikutip dari Reuters, Trump diketahui telah memberikan tekanan pada sejumlah perusahaan milik China yang selama ini memang 'sensitif' bagi AS, salah satunya dengan melarang aplikasi video pendek TikTok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS memerintahkan ByteDance selaku pemilik TikTok, berhenti beroperasi di AS dalam waktu 90 hari. Tekanan ini dilakukan pemerintahan Trump sebagai respons atas kekhawatiran tentang keamanan data pribadi yang ditangani TikTok.

Selain TikTok, perlakuan serupa juga diterapkan Trump pada WeChat yang dimiliki oleh Tencent. Begitu kerasnya Trump pada perusahaan asal China, sampai-sampai Trump juga memberlakukan sanksi bagi korporasi AS yang berkolaborasi dengan TikTok dan WecChat.

ADVERTISEMENT

Pemerintah AS dengan tegas akan memblokir perusahaan yang bekerja sama dengan TikTok dan WeChat dengan toleransi 45 hari. Dalam perintahnya, Trump mengatakan bahwa aplikasi yang dikembangkan di China terus mengancam keamanan nasional, kebijakan luar negeri, dan ekonomi dalam negeri AS.

"Saat ini harus dilakukan tindakan untuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh salah satu aplikasi seluler, khususnya TikTok," ujarnya.




(rns/rns)