SMP di Makassar punya cara untuk belajar dari rumah didukung teknologi. Mereka memborong 428 tablet.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Makassar membeli 428 tablet. Tablet ini diadakan untuk mendukung proses belajar mengajar dari rumah di tengah pendemi COVID-19 di Kota Makassar.
"Jadi uangnya masuk di rekening SMP 6 itu Rp 875 juta. Itu harus diperuntukkan untuk 428 unit tablet," kata Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Makassar, Munir, di Jalan Ahmad Yani, Rabu (5/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Munir menjelaskan pihaknya menganggarkan uangnya melalui Bantuan Operasional Siswa (BOS) Kinerja. Uang Rp 875 juta dianggarkan juga untuk komputer, laptop, penyimpangan eksternal hingga kabel perangkat penyambung.
"Itu diperuntukkan untuk siswa-siswa kita dalam rangka belajar di rumah apalagi sekarang ini di tengah pandemi COVID 19," kata dia.
Selain itu, pihak sekolah juga membeli 1 unit komputer desktop, satu laptop, satu penyimpanan eksternal dan kabel-kabel penghubung. "Itu jadi jumlah keseluruhan," jelasnya.
Mengalokasikan dana BOS mungkin juga bisa menjadi pertimbangan pihak sekolah di kota-kota lain untuk mendukung proses belajar dari rumah secara online di masa pandemi. Sejauh ini, sejumlah tempat berinovasi untuk membantu anak-anak belajar dari rumah.
Paguyuban Bintaran Bersatu di Bintaran Kidul, Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta memasang WiFi dengan harga terjangkau agar anak-anak tetap bisa melaksanakan belajar via daring. Sementara itu SDN 01 Tegalontar, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah sejak 26 Juni 2020, memanfaatkan radio komunitas untuk proses belajar para siswa di rumah.
Sebelumnya, warga kampung Cilimushideung, Desa Mekarsari Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut juga membuat kampung internet untuk membantu anak-anak belajar dari rumah. Namun ada kendala perizinan sehingga akan dimediasi oleh Pemkab. Yang jelas, semua inisiasi untuk membantu proses belajar dari rumah harus mendapat perhatian.
(fay/fay)