Yuan mengaku tak pernah membayangkan Zoom bakal setenar sekarang. Para pegawai, organisasi, sampai pemerintahan mengandalkan layanan buatannya. Keamanan dan infrastruktur harus ditingkatkan dengan cepat.
"Zoom tidak hanya perusahaan komunikasi bisnis, mendadak ia menjadi sebuah perusahaan infrastruktur," cetus Yuan, yang lahir di China kemudian pindah ke Amerika Serikat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zoom pun berusaha menambal setiap celah keamanan yang muncul, sebut saja zoom bombing. Walaupun kekayaannya meningkat pesat, kini sekitar USD 7,8 miliar, ia mengaku sempat tidak bisa tidur dengan tenang.
"Saya beberapa malam tidak bisa tidur. Bagaimana kita bisa sampai di titik ini?" katanya dalam wawancara khusus dengan CNN yang dikutip detikINET.
Selain masalah keamanan, Yuan juga cukup pusing dengan anggapan bahwa perusahaannya asal China, bukan Amerika Serikat. Tudingan itu pernah dikemukakan politisi dari Partai Demokrat, Nancy Pelosy yang menyebut Zoom sebagai entitas China.
"Jika dunia tak memahami kami, saya tidak menyalahkan yang lain, itu masalah kami. Kami adalah perusahaan Amerika yang sangat bangga. Perusahaan publik Nasdaq, kantor pusatnya di San Jose. Saya seorang China Amerika. Saya amat yakin selama Anda melakukan hal yang benar, cepat atau lambat mereka akan tahu. Sabarlah saja," begitu kata Yuan.