Pendiri Zoom Ungkap Momen Paling Mengagetkan di Layanannya
Hide Ads

Pendiri Zoom Ungkap Momen Paling Mengagetkan di Layanannya

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 29 Mei 2020 22:40 WIB
a
Pendiri Zoom, Eric Yuan (Foto: istimewa)
San Jose -

Momen yang satu ini mungkin tidak akan pernah dilupakan oleh pendiri Zoom, Eric Yuan. Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mendadak memajang postingan di Twitter yang mengagetkannya.

Dalam postingan akhir Maret itu, Boris tampak memajang screenshot sedang memakai layanan Zoom untuk rapat dengan para menteri kabinetnya di tengah pandemi Corona. Itulah saat di mana Yuan menyadari Zoom telah juga menjadi layanan yang diandalkan pemerintah sebuah negara.

"Hal itu adalah saat di mana kami terbangun," sebut Yuan. Terlebih dalam postingan Boris, ID para menteri terpampang jelas yang mungkin berpotensi menjadi celah keamanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuan tak menyangka ada user penting membagikan screenshot meeting Zoom mereka, sesuatu yang jarang terjadi saat pengguna utama Zoom berasal dari kalangan bisnis. Tapi situasi memang sudah berbeda, Zoom melonjak penggunanya di tengah pandemi Corona.

Kenapa Zoom favorit salah satunya adalah mudah digunakan oleh siapa saja dan selain itu, kualitasnya tinggi. Untuk mengakses sebuah meeting, user cukup klik link.

ADVERTISEMENT

Seminggu setelah Boris rapat itu, Zoom langsung memberi update yang dapat menyembunyikan ID meeting. Itu hanya salah satu masalah dari berbagai isu keamanan Zoom yang kemudian banyak diperbincangkan.

Yuan mengaku tak pernah membayangkan Zoom bakal setenar sekarang. Para pegawai, organisasi, sampai pemerintahan mengandalkan layanan buatannya. Keamanan dan infrastruktur harus ditingkatkan dengan cepat.

"Zoom tidak hanya perusahaan komunikasi bisnis, mendadak ia menjadi sebuah perusahaan infrastruktur," cetus Yuan, yang lahir di China kemudian pindah ke Amerika Serikat ini.

Zoom pun berusaha menambal setiap celah keamanan yang muncul, sebut saja zoom bombing. Walaupun kekayaannya meningkat pesat, kini sekitar USD 7,8 miliar, ia mengaku sempat tidak bisa tidur dengan tenang.

"Saya beberapa malam tidak bisa tidur. Bagaimana kita bisa sampai di titik ini?" katanya dalam wawancara khusus dengan CNN yang dikutip detikINET.

Selain masalah keamanan, Yuan juga cukup pusing dengan anggapan bahwa perusahaannya asal China, bukan Amerika Serikat. Tudingan itu pernah dikemukakan politisi dari Partai Demokrat, Nancy Pelosy yang menyebut Zoom sebagai entitas China.

"Jika dunia tak memahami kami, saya tidak menyalahkan yang lain, itu masalah kami. Kami adalah perusahaan Amerika yang sangat bangga. Perusahaan publik Nasdaq, kantor pusatnya di San Jose. Saya seorang China Amerika. Saya amat yakin selama Anda melakukan hal yang benar, cepat atau lambat mereka akan tahu. Sabarlah saja," begitu kata Yuan.