Facebook Dikritik Lagi Karena Loloskan Banyak Hoax Corona
Hide Ads

Facebook Dikritik Lagi Karena Loloskan Banyak Hoax Corona

Fitraya Ramadhanny - detikInet
Minggu, 24 Mei 2020 11:10 WIB
Ilustrasi Facebook
Facebook Dikritik Lagi Karena Loloskan Banyak Hoax Corona (Foto: Reuters)
Jakarta - Facebook sudah berjanji untuk lebih ketat menyaring konten hoax di tengah pandemi virus Corona. Namun, masih banyak konten palsu diloloskan.

Kali ini, kritik datang dari Responsible Technology Australia (RTA). Mereka sengaja menguji Facebook apakah benar-benar bisa menjaring konten abal-abal.

Dilansir dari News.com Australia yang dilihat Minggu (24/5/2020) RTA membuat Facebook page bernama Ozzie News Network. Isinya dengan sengaja memuat kabar bohong antara lain:

1. Untuk mencegah COVID-19 harus mematikan 5G, minum air dan berjemur 30 menit.
2. Akan ada arus migrasi massal orang dari Jakarta ke Australia.
3. Penduduk 18 tahun tidak usah mencoblos dalam pemilu
4. Polisi bisa memata-matai penduduk lewat jaringan 5G di ponsel
5. KPU Australia sudah punya data elektorat yang aman, jadi tidak usah mencoblos.


Aneka informasi ini sudah jelas-jelas bohong, tim RTA bahkan memesan Facebook ads dan berisiko melanggar hukum. Tapi apa yang terjadi?

Facebook ads mereka diloloskan oleh Facebook. Bahkan RTA melaporkan sendiri Facebook page yang berisi hoax ini, tapi tidak ditutup oleh Facebook.

"Facebook bukan hanya menyetujui dan mengulasnya, tapi ketika kita laporkan berulang kali sebagai misinformasi, tidak pernah diturunkan oleh Facebook," kata Direktur Eksekutif RTA, Chris Cooper.

Cooper mengatakan eksperimen mereka membuktikan betapa mudahnya menyebarkan berita hoax di Facebook. Facebook page abal-abal ini barulah dicopot setelah News.com Australia melaporkan ulang ke Facebook.

"Kami punya tim untuk melacak misinformasi tentang COVID-19 dan kami menandai jutaan misinformasi dan menghapus konten yang berbahaya," kata Facebook setelah dikonfirmasi.




(fay/fay)