Kisah Bekas Bos Google yang Pernah Mencela Jenderal AD AS
Hide Ads

Kisah Bekas Bos Google yang Pernah Mencela Jenderal AD AS

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Selasa, 05 Mei 2020 20:20 WIB
WASHINGTON, DC - MARCH 18: Google Executive Chairman Eric Schmidt speaks at the American Enterprise Institute March 18, 2015 in Washington, DC. Schmidt took part in a discussion on
Bekas bos Google Eric Schmidt. (Foto: Gettyimages - Win McNamee)
Jakarta -

Mantan bos Google Eric Schmidt menghabiskan bertahun-tahun untuk meyakinkan militer Amerika Serikat agar meningkatkan kemampuan teknologi mereka. Dalam perjalanannya, Schmidt bahkan pernah mencela seorang jenderal AD AS.

Adalah Raymond Thomas, seorang jenderal bintang empat, yang pernah dicela oleh Schmidt pada 2016 lalu. Thomas saat itu adalah komandan US Special Operation Command, yang tengah memamerkan kantor pusat divisinya itu di Tampa, Florida, Amerika Serikat.

"Anda sangat buruk di machine learning. Jika saya ada di bawah tenda Anda sehari saja, saya bisa menyelesaikan semua masalahmu," ujar Schmidt ke Thomas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu Schmidt adalah ketua dari dewan penasihat Pentagon soal inovasi, yang didirikan oleh Menteri Pertahanan AS saat itu, yaitu Ashton Carter. Tujuannya adalah untuk membawa inovasi dari para praktisi di Silicon Valley ke militer AS.

Schmidt pun selama beberapa tahun akhirnya punya pengaruh yang cukup besar di kalangan militer AS. Ia mendapat akses yang sangat luas di Kementerian Pertahanan (Department of Defense - DoD), termasuk izin untuk berbicara dengan siapa pun tentang apa pun kecuali program paling rahasia.

ADVERTISEMENT

Hal ini kemudian menimbulkan masalah karena hubungan Schmidt yang kuat dengan Google, demikian dikutip detikINET dari Business Insider, Selasa (5/5/2020).

Salah satu insiden yang terjadi adalah saat Schmidt bertanya pada pegawai DoD soal penyedia layanan cloud yang dipakai untuk sebuah proyek. Saat si pegawai menjawab Amazon, Schmidt bertanya apakah mereka mau mempertimbangkan untuk mengganti penyedia layanan cloudnya.

Schmidt juga pernah menjadi ketua di National Security Commission on Artificial Intelligence. Tugasnya adalah untuk memberi saran bagi pemerintahan federal untuk mengembangkan teknologi tersebut.

Lewat posisinya sebagai penasihat ini, Schmidt juga disebut punya kekuatan untuk mempengaruhi strategi militer AS, juga memberi jalan bagi perusahaan teknologi seperti Google, Amazon, dan Apple bisa mempunyai peran eksternal dalam infrastruktur digital di pemerintah federal AS.




(asj/fay)