Bill Gates: 3.000 Karyawan Microsoft China Mulai Ngantor Lagi
Hide Ads

Bill Gates: 3.000 Karyawan Microsoft China Mulai Ngantor Lagi

Agus Tri Haryanto - detikInet
Sabtu, 25 Apr 2020 20:10 WIB
Bill Gates
Bill Gates: 3.000 Karyawan Microsoft China Mulai Ngantor Lagi. Foto: Reuters
Jakarta -

Meski belum ada tanda-tanda pandemi Corona akan mereda, Microsoft mengambil langkah berani dengan kembali membuka kantornya di China. Pendiri Microsoft Bill Gates menyebutkan ada 3.000 karyawan yang akan pergi ke kantor.

Jumlah tersebut merupakan setengah dari total pekerja Microsoft yang ada di Negeri Tirai Bambu. Sedangkan sisanya kerja dari rumah dan yang punya gejala juga diwajibkan melakukan isolasi mandiri.

Untuk pergi ke kantor, Microsoft memberlakukan aturan ketat, seperti memakai masker, social distancing, menyediakan hand sanitizer, dan membersihkan kantor secara intensif. Gates mengatakan karyawan yang bepergian hanya yang punya 'alasan luar biasa' untuk saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Adapun pembukaan kembali kantor raksasa software ini di China, dilakukan secara bertahap.

Gates memaparkan tentang bagaimana menggunakan kemajuan ilmiah untuk menghentikan wabah virus Corona. Dia menyoroti inovasi yang menurutnya sangat penting untuk mengatasi persoalan yang dihadapi dunia.

Seperti dikutip dari Business Insider, inovasi tersebut, kata Gates, akan menggairahkan perekonomian lagi secara berkala.

"Aturan tentang apa yang diperbolehkan harus berubah secara bertahap, sehingga kita dapat melihat apakah tingkat kontak mulai meningkatkan jumlah infeksi," ujarnya.

PARIS, FRANCE - JUNE 27:  Bill Gates, the co-Founder of the Microsoft company and and co-Founder of the Bill and Melinda Gates Foundation, delivers a speech during a press conference at the Solidays festival, on June 27, 2014 in Paris, France. Bill Gates visited the 16th edition of the Solidays music festival, dedicated to the fight against AIDS.  (Photo by Thierry Chesnot/Getty Images)PARIS, FRANCE - JUNE 27: Bill Gates, the co-Founder of the Microsoft company and and co-Founder of the Bill and Melinda Gates Foundation, delivers a speech during a press conference at the Solidays festival, on June 27, 2014 in Paris, France. Bill Gates visited the 16th edition of the Solidays music festival, dedicated to the fight against AIDS. (Photo by Thierry Chesnot/Getty Images) Foto: Getty Images/Thierry Chesnot

"Negara-negara akan dapat belajar dari negara-negara lain yang memiliki sistem pengujian yang kuat untuk memberi tahu mereka ketika ada masalah," ucap Gates menambahkan.

Gates menggunakan pengoperasian Microsoft di China sebagai contoh, bagaimana secara bertahap membuka kembali bisnis.

"China telah bersikap konservatif tentang pembukaan ini dan sejauh ini menghindari wabah kembali yang signifikan," ucapnya.

Dalam beberapa pekan terakhir, China memang sudah mulai melonggarkan pergerakan masyarakatnya, sehingga memungkinkan orang meninggalkan rumah, pergi naik kereta api, bus, dan pesawat, serta kembali bekerja.

Produsen Apple di China, Foxcon juga telah membuka kembali pabriknya, meskipun aturan ketat seputar pemeriksaan suhu dan jarak sosial tetap diutamakan.

Menurut Gates, kejadian seperti itu akan terjadi dalam dua bulan ke depan sebagai 'semi normal'.

"Orang bisa keluar, tetapi tidak sesering itu, dan tidak ke tempat-tempat ramai," ungkap suami Melinda Gates ini.

Gates juga memandang sektor yang memiliki manfaat besar bagi ekonomi atau kesejahteraan manusia, tetapi risiko infeksinya kecil, maka harus diizinkan.

Misalnya, ia menyebutkan sekolah perlu digelar lagi, begitu juga restoran, dan manufaktur walau pengoperasiannya masih terganggu karena sistem transportasi tidak berjalan. Sedangkan untuk acara olahraga, Gates menilai sejauh ini belum boleh dilanjutkan.

"Tidak ada jawaban mudah untuk pertanyaan ini. Pada akhirnya, para pemimpin di tingkat nasional, negara bagian, dan lokal perlu melakukan trade-off berdasarkan risiko dan manfaat dari membuka berbagai bagian ekonomi," pungkasnya.




(agt/rns)