Pengguna Snapchat Melonjak Karena Corona
Hide Ads

Pengguna Snapchat Melonjak Karena Corona

Josina - detikInet
Rabu, 22 Apr 2020 21:43 WIB
LONDON, ENGLAND - AUGUST 03:  The Snapchat app logo is displayed on an iPad on August 3, 2016 in London, England.  (Photo by Carl Court/Getty Images)
Pengguna Snapchat Melonjak Karena Corona. (Foto: GettyImages/Carl Court)
Jakarta -

Banyak pengguna internet harus mengisolasikan diri di rumah selama pandemi virus Corona, membuat salah satu media sosial Snapchat mendapatkan banyak pengguna dari sebelumnya.

Snapchat dilaporkan memperoleh 11 juta pengguna selama kuartal pertama di tahun 2020, angka ini naik signifikan dari 8 juta yang pada kuartal akhir tahun 2019.

Dilansir detikINET dari Engadget Rabu, (22/4/2020) kini Snapchat memiliki 229 juta pengguna aktif harian yang naik sebesar 20 persen dari tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dengan jejaring media sosial lainnya, Snapchat telah melihat lonjakan penggunaan terjadi dalam beberapa pekan terakhir ini.

"Kami melihat volume komunikasi berkelanjutan pada layanan kami yang melampaui puncak selama liburan besar," kata Spiegel dalam sebuah acara.

ADVERTISEMENT

"Misalnya, komunikasi dengan teman-teman meningkat lebih dari 30 persen pada minggu terakhir bulan Maret dibandingkan dengan minggu terakhir bulan Januari, dengan lebih dari 50 persen peningkatan di beberapa pasar kita yang lebih besar." lanjutnya.

Namun dikatakan oleh Snap CFO Deresk Andersen kenaikan ini bukan disebabkan oleh pandemi virus Corona saja.

"Sementara kami mengamati keterlibatan yang lebih tinggi pada minggu-minggu terakhir kuartal ini, karena banyak di komunitas kami berusaha untuk tetap terhubung dan terhibur dari rumah, ini berdampak kecil pada hasil Q1 kami," ujar Derek.

"Sebagai hasilnya, kami sudah pada kecepatan mempercepat pertumbuhan pengguna aktif harian dari tahun ke tahun tanpa dampak ini." lanjutnya.

Seperti pada kuartal sebelumnya, pertumbuhan terkuat Snap terus berada di luar Amerika Utara dan Eropa. Perusahaan ini sebelumnya telah melakukan desain ulang untuk aplikasi Android dan menawarkan fitur augmented reality untuk menarik pengguna di pasar baru.




(jsn/fay)