CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk mengatakan perusahaannya siap membuat ventilator jika ada kekurangan suplai di tengah wabah virus corona. Walikota New York City Bill de Blasio pun langsung menagih ucapan Musk tersebut.
Dikutip detikINET dari CNBC, Sabtu (21/3/2020) semua ini bermula dari cuitan Musk di Twitter yang mengatakan Tesla akan membuat ventilator atau alat bantu pernapasan jika terjadi kekurangan.
Lewat cuitan selanjutnya, Musk mengatakan Tesla memiliki pengalaman membuat mobil dengan sistem HVAC yang canggih. SpaceX juga membuat kapsul antariksa dengan sistem yang bisa mendukung kehidupan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak sulit membuat ventilator, tapi tidak bisa diproduksi secara instan. Rumah sakit mana yang mengalami kekurangan seperti yang kamu bilang?" tulis Musk dalam cuitannya.
Cuitan Musk tersebut langsung disambut oleh Walikota de Blasio. Lewat akun Twitter pribadinya, de Blasio mengatakan pemerintahnya siap membeli ventilator buatan perusahaan Musk.
"Negara kita mengalami kekurangan yang drastis dan kita butuh ventilator secepatnya - kami akan membutuhkan ribuan di kota ini selama beberapa minggu ke depan," kata de Blasio.
"Kami sudah berusaha mendapatkannya secepat mungkin tapi kita bisa memanfaatkan bantuanmu. Kami akan mengontakmu secara langsung," sambungnya.
Musk kemudian menjawab bahwa pihaknya akan mengontak tim de Blasio untuk memahami seberapa besar kebutuhannya. Juru bicara kantor de Blasio mengatakan pihaknya telah menghubungi kantor Musk dan berharap bisa dibantu.
Tapi jika Musk tetap janji pun tidak diketahui pabrik Tesla atau SpaceX mana yang akan digunakan untuk membuat ventilator ini. Pabrik utama Tesla di Fremont, California saat ini sedang tarik ulur dengan otoritas setempat untuk mengurangi operasi.
Sikap Musk terhadap wabah virus corona memang sedikit aneh. Beberapa waktu yang lalu ia pernah mengatakan bahwa kepanikan terhadap virus corona merupakan sesuatu yang konyol.
Pria kelahiran Pretoria, Afrika Selatan ini juga pernah mengatakan bahwa virus corona tidak lebih mematikan dibanding kecelakaan mobil. Ia juga menolak untuk bekerja dari rumah dan membuat karyawannya khawatir.
(vmp/fyk)