Tips Anti-Baper Dikritik Haters Ala Tri Rismaharini dan Raditya Dika
Hide Ads

Tips Anti-Baper Dikritik Haters Ala Tri Rismaharini dan Raditya Dika

Bayu Ardi Isnanto - detikInet
Rabu, 04 Mar 2020 18:30 WIB
dyouthizen
Raditya Dika, Tri Rismaharini dan Ganjar Pranowo di panggung d'Youthizen Solo. Foto: Kris Fathoni
Solo -

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Youtuber Raditya Dika memberi tips agar tidak mudah baper saat dikritik orang lain. Tentu dua public figure ini punya cara berbeda dalam mengatasi haters.

Bagi Risma, hal yang paling penting ialah kita tidak boleh merasa paling hebat. Dengan demikian, kita akan ikhlas menerima kritikan orang lain.

Saran tersebut dia sampaikan saat mengisi acara detikcom Goes to Campus - dYouthizen di kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Rabu (4/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kalau kita merasa tidak mampu, maka saya harus belajar kepada siapapun. Dari belajar itu kita analisa, maka akan mudah," kata Risma di auditorium GPH Haryo Mataram.

Namun jika sudah merasa hebat, kata Risma, seluruh kritikan tidak akan bisa diserap. Dia berpesan agar tidak menutup diri dari kritikan.

ADVERTISEMENT

"Jangan kita pasang dinding di depan kita seolah-olah kita yang paling benar, sehingga kita sulit menerima masukan. Orang sulit maju karena kita nggak bisa terima masukan orang," ujarnya.

Risma mencontohkan dirinya pernah dihujat warganya karena pembangunan proyek drainase. Namun akhirnya warga merasa senang Surabaya tak banjir seperti sebelum-sebelumnya.

"Dulu semua orang marah saat aku bangun box besar-besar (untuk drainase) itu, apalagi dulu itu saya belum tahu juga bagaimana manage-nya. Tapi kemarin beberapa tahun lalu, mereka berterima kasih karena Surabaya tidak banjir," ujarnya.

Sementara Raditya Dika dengan gayanya menyampaikan lelucon bahwa justru dirinyalah yang memimpin para haters untuk mengkritik dirinya.

"Gue sebenernya punya banyak haters. Kebetulan gue ketua perkumpulan haters gue sendiri," ujar Dika yang mengundang gelak tawa peserta.

Menurutnya, yang menjadi masalah adalah cara menyikapi haters. Justru jika dikelola dengan baik, haters bisa menjadi bahan untuk konten kreatifnya.

"Semakin kita ladenin, kita ajak perang, malah mereka semakin terpancing ngajak berantem, kita buka dialog aja," katanya.

"Ada aja saat stand up comedy saya dipanggil kontet sama penonton. Itu kan sedih ya. Tapi malah aku mainin aja, jadi bahan komedi aku," ujarnya.




(rns/rns)