"Jadi, Signal bukan cuma untuk peneliti sekuriti paranoid, tapi juga untuk massa. Sesuatu untuk setiap orang di dunia," sebut Acton, dikutip detikINET dari Wired.
Tapi memang ada konsekuensinya. Matthew Green dari Johns Hopkins University memperingatkan bahwa kompleksitas yang muncul akibat dibenamkannya fitur-fitur baru dapat menambah peluang munculnya celah keamanan. Bagaimanapun, ia yakin Signal dapat mengatasinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Signal berpikir bagaimana memberi orang fungsionalitas yang mereka inginkan tanpa mengorbankan terlalu banyak privasi dan itu amat penting," kata Green.
Baca juga: Hore! WhatsApp Batal Disusupi Iklan |
"Jika Anda melihat Signal penting buat komunikasi yang aman di masa depan dan menilai Facebook atau WhatsApp tak dapat diandalkan, tentunya Signal perlu digunakan oleh lebih banyak orang. Artinya perlu ada fitur semacam itu," jelasnya.
Acton sendiri tak menyembunyikan ambisi agar Signal dapat meraksasa. Pengalamannya membesarkan WhatsApp jelas membantu mencapai keinginan tersebut.
"Saya ingin Signal bisa mencapai miliaran pengguna. Saya tahu apa yang dibutuhkan untuk melakukannya, saya sudah pernah mencapainya. Saya ingin itu terjadi dalam lima tahun ke depan atau kurang," cetus Acton.