Sebelumnya Menkominfo Johnny G Plate turut meresmikan Indonesia Pavillion di ajang World Economic Forum yang berlangsung di Davos, Swiss.
Dihelatnya Indonesia Pavilion ini dalam rangka diplomasi ekonomi, country branding, sekaligus untuk membuka akses ke jaringan global. Tahun ini mengambil tema Unity in Diversity: Partner for Action.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan tema Unity in Diversity: Partner for Action di Indonesia Pavilion di WEF Davos yang akan berlangsung selama beberapa hari ke depan ini kita memasarkan potret dan profil kekinian Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin," kata Johnny dalam keterangan resminya.
Selama empat hari akan dihelat sejumlah sesi workshop dan talkshow yang menghadirkan para menteri yang hadir di WEF. Tidak ketinggalan beragam produk dan budaya Indonesia ikut dipamerkan.
"Di Paviliun akan menampilkan kesenian daerah dan pernak-pernik Indonesia. Ada Topi Rote dari wilayah paling selatan Indonesia. Ada kopi dari Nusa Tenggara Timur juga. Selama ini kan NTT dikenal dengan savana dan stepa saja, namun ternyata dari ada juga kopi yang hebat, bahkan beberapa kali menjadi juara satu kontes di London, Jerman dan lain-lain," papar Johnny.
![]() |
" Jadi, banyak sekali sumber daya, khususnya dalam bidang agrikultur, yang melibatkan begitu banyak rakyat, yang terkenal di tingkat dunia. Nah kali ini isunya cocok juga dengan tema WEF kali ini, yaitu sustainable development goals. Di situlah partisipasi banyak masyarakat, seperti petani, nelayan, dan lain-lain, akan jadi perhatian," imbuhnya.
Indonesia Pavilion berlokasi di Promenade 55, Davos Platz 7270 ini akan dibuka mulai 21 Januari. Sesi pertama akan ada dialog yang menampilkan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua BKPM, Bahlil Lahadalia, dengan moderator Dubes Muliaman Darmansyah Hadad dengan tema gambaran umum tentang ketahanan ekonomi Indonesia.
Tema- tema lain yang dikupas meliputi strategi perdagangan Indonesia, ekonomi digital, pariwisata dan ekonomi kreatif, dan smart city. Selain itu akan ada diskusi bersama Prof. Edward F. Crawley dari Massachusetts Institute of Technology bersama Menkominfo dan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo Widodo Muktiyo dan Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemkominfo Septriana Tangkary.