Group Head of Online Transport Services Gojek, Raditya Wibowo berpendapat orang Malaysia tidak terbiasa dengan budaya menjadi penumpang yang diangkut dengan sepeda motor. Kondisi tersebut berbeda dengan di Thailand maupun Vietnam.
Baca juga: Gojek Siap Mengaspal di Malaysia Awal 2020 |
Karena itu Gojek melakukan persiapan ekstra saat melakukan ekspansi ke sana. Agar ojek bisa menjadi layanan transportasi yang nyaman dan aman bagi masyarakat di Malaysia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke Siew Fook, Gojek akan mulai beroperasi di Malaysia setelah melalui proses peninjauan lebih dari enam bulan untuk mengukur permintaan untuk layanan mereka atau proof-of-concept (POC).
"Periode POC ini juga akan memungkinkan pemerintah dan perantara perusahaan untuk mengumpulkan data, menilai tingkat permintaan dan tingkat penerimaan dan persyaratan operasional lainnya sehubungan dengan layanan ojek online," kata Anthony saat rapat di Dewan Rakyat beberapa waktu lalu.
Keberadaan layanan ojol akan diatur oleh peraturan perizinan atau peraturan di bawah UU Transportasi Jalan 1987 (UU 333), UU Badan Perizinan Kendaraan Komersial (UU 334) dan UU Transportasi Umum Pertanahan 2010 (UU 715).
Baca juga: Menguak Masa Depan Aplikasi Gojek |
Anthony berharap dengan adanya ojol dapat mendorong masyarakat Malaysia menggunakan layanan transportasi umum.
"Layanan sepeda-memanggil ini akan menjadi salah satu komponen kunci dari upaya pemerintah untuk menyediakan sistem transportasi umum yang komprehensif karena akan membantu ke layanan konektivitas mil pertama dan terakhir," katanya.
(afr/afr)