Dikutip detikINET dari Reuters, jumlah itu lebih dari dua kali lipat angka akun palsu yang dihapus pada periode yang sama tahun silam. Kala itu, 1,55 miliar akun dicekal.
Sebanyak 11,6 juta konten pelecehan dan eksploitasi anak di Facebook dan 754 ribu lagi di Instagram telah dihapus. Berbekal teknologi, Facebook mengklaim pula mampu mengendus konten terorisme dengan akurat dan cepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maraknya pornografi anak di Facebook menjadi perhatian tersendiri oleh aparat, terkhusus FBI. Direktur FBI, Christopher Wray, kontra dengan upaya Facebook membekali layanan messaging seperti Messenger dengan penyandian karena akan menjadi media idaman para predator anak.
Menurut dia, rencana Facebook itu akan membuat munculnya 'ruang yang tidak berhukum'. Otoritas pun tidak dapat berbuat apa-apa untuk mendeteksi pelaku kejahatan maupun korban.
"Kita akan kehilangan kemampuan untuk menemukan anak-anak yang perlu diselamatkan. Kita tidak akan bisa menemukan orang-orang jahat," katanya.
(fyk/fyk)