Berevolusi, Gojek yang Dulu Bukanlah Gojek yang Sekarang
Hide Ads

Berevolusi, Gojek yang Dulu Bukanlah Gojek yang Sekarang

Agus Tri Haryanto - detikInet
Senin, 22 Jul 2019 16:25 WIB
Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Jakarta - Di tahun ke sembilan beroperasinya Gojek, perusahaan ini berevolusi ke tahap berikutnya. Gojek tak sekadar "naik ojek" melainkan jadi simbol solusi dari kebutuhan sehari-hari masyarakat.

"Tema hari ini adalah evolusi. Tema hari ini adalah Gojek yang dulu, bukan Gojek yang sekarang. Gojek sudah menjadi suatu simbol yang lebih besar daripada hanya naik ojek," ungkap Founder dan CEO Gojek Grup Nadiem Makarim di kantornya di Pasaraya Blok M, Jakarta, Senin (22/7/2019).

Begitu juga bukan hanya untuk layanan ride hailing, mengantarkan makanan, pembayaran. Tetapi, kata Nadiem, suatu yang berbeda yang merupakan kolektif dari semua layanan-layanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




"Dan untuk itu, kita membutuhkan simbol baru, yang mewadahi evolusi kita selama ini," ucapnya.

Guna merepresentasikan hal tersebut, Gojek pun memperlihatkan logo barunya yang dinamakan solv atau yang diartikan memecahkan masalah.

Berevolusi, Gojek yang Dulu Bukanlah Gojek yang SekarangFoto: Agus Tri Haryanto/detikINET

"Simbol yang tidak mengkhianati asal-usul kita, tapi juga bisa membawa kita ke suatu evolusi baru, di mana kita menjadikannya ekositem, makanya terjadinya solv," tuturnya.

Gojek sendiri didirikan pada 2010 silam oleh Nadiem Makarim, Kevin Aluwi, dan Andre Soelistyo. Ketika itu Gojek hanya sebuah perusahaan yang menyediakan layanan ojek dengan memanfaatkan call center.




Baru di 2015, Gojek menghadirkan mobile apps dengan menyediakan tiga layanan, ojek online (GoRide), antar barang (GoSend), dan layanan pembelian di supermarket (GoMart). Seiring berjalannya waktu hingga sekarang, Gojek menyediakan hingga 22 jenis layanan.

Video: Pengumuman! Mulai Hari Ini Go-Jek Ganti Logo

[Gambas:Video 20detik]



Sedangkan dari sisi transaksinya, Gojek tak menyebutkan nominalnya, mereka hanya menyebutkan jumlah transaksi di aplikasi miliknya melesat sampai 12 kali lipat dibandingkan dengan per Juni 2016.

Mengenai jumlah mitra pengemudi alias driver juga ada pertumbuhan pesat. Berawal dari 20 driver, kini Gojek mengklaim punya dua juta driver, 400 ribu mitra merchant, dan 60 ribu penyedia jasa di Asia Tenggara.


(agt/krs)