Firma analisis tersebut memperkirakan bahwa jumlah pengembang aplikasi di Indonesia akan tumbuh sebesar 15% pada 2024 mendatang. Hal tersebut disampaikan oleh Head of Operations IDC Indonesia Mevira Munindra.
Lebih lanjut, Mevira mengungkapkan salah satu faktor pendorong dari angka pertumbuhan tersebut. Itu adalah semakin banyaknya institusi-institusi yang memberikan edukasi mengenai pengembangan aplikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya adalah Apple Developer Academy di Green Office Park, BSD City, Tangerang Selatan yang diresmikan tahun lalu. Ini merupakan akademi pengembang aplikasi perdana yang didirikan Apple di Asia Tenggara.
Dalam menghadirkan sekolah bagi para developer di Tanah Air, perusahaan asal Cupertino tersebut menggandeng Universitas Binus. Perguruan tinggi swasta ini berperan sebagai penyalur awal talenta-talenta muda yang akan belajar membuat aplikasi di sana.
Selain itu, ada juga sekolah coding Binar Academy. Kebetulan, mereka juga membuka kampus barunya di BSD City pada Desember 2018 lalu.
Kehadiran kampus baru Binar Academy di kawasan BSD City menyusul keberadaannya di lokasi lain yakni Yogyakarta. Binar Academy juga sudah melatih komunitas digital di Bandung, Batam, Semarang, Kupang, dan Ambon.
"Perusahaan digital seperti Bukalapak juga sudah mulai masuk kepada ranah pelatihan pengembang aplikasi dan membuka banyak development house di Jakarta, Jogja, Bandung," ujar Mevira di Jakarta, Kamis (31/1/2019).
"Dengan banyaknya transformasi, dengan banyaknya inovasi-inovasi baru, pasti jumlah developer itu juga akan bertambah, dan tentunya akan banyak sekali inisiatif-inisiatif baru dari pemerintah yang juga kami lihat akan terus menambah jumlah developer," pungkasnya.
(mon/krs)