Obrolan Netizen 2018: Susu Kental Manis Sampai Pilpres
Hide Ads

Obrolan Netizen 2018: Susu Kental Manis Sampai Pilpres

Adi Fida Rahman - detikInet
Kamis, 27 Des 2018 18:10 WIB
Obrolan Netizen 2018: Susu Kental Manis Sampai Pilpres
Foto: internet
Jakarta - Dalam hitungan beberapa hari lagi, kita akan meninggalkan tahun 2018 dan memasuki 2019. Begitu banyak peristiwa penting tahun ini, beberapa di antaranya jadi topik hangat yang dibahas netizen.

Perusahaan pemantau media sosial Isentia mencatat delapan topik yang paling dibicarakan netizen sepanjang 2018. Selain itu, mereka melihat Twitter masih menjadi kanal media sosial paling aktif untuk berdiskusi, menyebarkan berita kampanye.

Berikut daftar topik yang jadi bahasan utaman netizen sepanjang 2018:

Polemik Susu Kental Manis

Foto: iStock
Pertama, polemik Susu Kental Manis (SKM) pada pertengahan tahun. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menanggapi isu tersebut dengan mengeluarkan surat edaran terkait penggunaan bijak dan larangan produk kental manis pada anak-anak melalui pom.go.id.

Isentia mencatat 11.956 total buzz di media sosial, pada tanggal 1 Mei - 31 Agustus. Puncak tertinggi terjadi pada 9 Juli, sebagian besar merupakan pendapat netizen terhadap polemik tersebut.

Gempita Asian Games

Foto: Grandyos Zafna/detikSport
Selanjutnya, pada Agustus hingga Oktober, pagelaran Asian Games ke-18 dan Asian Para Games ke-3 turut menjadi trending topic di Twitter. Dalam kedua event tersebut, Indonesia berhasil memperoleh 98 medali dan 135 medali, melampaui jumlah yang ditargetkan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Selama periode ini, Isentia menemukan sebanyak 614.411 buzz online seputar Asian Games, di mana 95% di antaranya merupakan percakapan di Twitter. Selain itu ada 21.124 total buzz seputar Para Games. Momentum tertinggi pada 7 Oktober terkait upacara pembukaan Asian Para Games.

Layanan Fintech hingga Kurs Dolar Melambung

Foto: istimewa
Di bulan Oktober, Indonesia juga menjadi tuan rumah untuk IMF-AM 2018 di Bali, dengan tema "Voyage to Indonesia" dan membahas seputar investasi infrastruktur, kesepakatan bilateral, maupun bantuan bencana. Isentia menemukan total 27.573 buzz di media sosial, dengan puncak momentum buzz pada 8 Oktober, terkait anggaran pertemuan tahunan ini.

Sementara terkait ekonomi, fluktuasi kurs Rupiah yang melemah hingga Rp 15.240 per dolar AS pada 30 Oktober, diperbincangkan sebanyak 6.689 buzz media sosial – sebagian besar dari perbincangan tersebut bernada negatif.

Di sisi lain, perkembangan fintech di Indonesia juga memunculkan perbincangan sebanyak 215.688 buzz, dengan brand T-Cash, OVO, Go-Pay sebagai yang paling diperbincangkan sepanjang tahun ini.

Tsunami Donggala dan Musibah Lion Air JT 610

Foto: dok. Istimewa
Gempa Bumi dan tsunami yang menimpa Palu dan Donggala pada 28 September lalu turut menyita perhatian netizen, sebanyak 64.464 total buzz, dengan momentum tertinggi pada 3 Oktober sehubungan dengan bantuan pascabencana. Peristiwa ini menewaskan 2.000 orang, 12.500 orang terluka dan 200.000 menjadi pengungsi menurut Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN).

Berselang satu bulan kemudian, pada 29 Oktober, terdapat insiden jatuhnya Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang di perairan sebelah utara Karawang, Jawa Barat. Volume percakapan terbanyak terjadi pada hari kecelakaan (29 Oktober), dari total 129.786 buzz sepanjang 29 Oktober hingga 30 November 2018.

Pemilu 2019

Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Pemilu 2019 menjadi topik yang banyak dibahas netizen sepanjang tahun ini. Insentia mencatat majunya Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandi sebagai pasangan calon kandidat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 juga menjadi salah satu perbincangan tertinggi, yaitu sebanyak 549.021 total buzz.

Insentia mencatat momentum tertinggi terjadi pada 4 September. Tanggal ini adalah momen ketika Prabowo menyampaikan permohonan maaf atas kasus hoax Ratna Sarumpaet.

"Mengingat Pilpres akan dilaksanakan tahun 2019 nanti, sebaiknya masyarakat Indonesia melakukan verifikasi informasi sebelum membagikannya di media sosial agar tidak terpengaruh hoax yang marak beredar," kata Rendy Ezra, Insights Manager Isentia Indonesia dalam keterangan resminya.

Halaman 2 dari 6
(afr/rns)