Black Friday Tawarkan Diskonan tapi Sering Makan Korban
Hide Ads

Black Friday Tawarkan Diskonan tapi Sering Makan Korban

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 23 Nov 2018 15:03 WIB
Black Friday Tawarkan Diskonan tapi Sering Makan Korban
Kericuhan Black Friday. Foto: istimewa
Jakarta - Black Friday banyak ditunggu warga Amerika Serikat karena begitu banyak barang dijual dengan harga sangat miring. Tak heran perhelatan tahunan ini selalu dipadati warga yang rela berdesak-desakan di mall atau supermarket untuk berburu barang diskon. Tak jarang korban berjatuhan.

Ya, saking banyaknya orang yang mengantre, kadang massa sukar dikendalikan. Jika emosi sampai meletup, keributan menjadi tak terhindarkan. Belum lagi ada ancaman dari para kriminal yang coba memanfaatkan situasi.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan lagi kemeriahan, Black Friday pun bisa jadi petaka. Tahun ini, misalnya, sudah ada korban pada momen Black Friday di sebuah mal dekat Birmingham, Alabama, Amerika Serikat. Sejauh ini satu orang dilaporkan tewas dalam insiden penembakan tersebut.




Berikut beberapa insiden lain yang pernah memakan korban pada ajang Black Friday di Amerika Serikat, yang dihimpun detikINET dari berbagai sumber.




Pegawai Toko Terinjak Sampai Mati

Foto: istimewa
Pada Black Friday tahun 2008, sekitar 2.000 orang mengantre di depan Wal Mart di Valley Stream, New York, yang buka lebih awal pada pukul 5 pagi. Saat toko akan dibuka, massa makin tak terkendali dan memaksa masuk sampai pintu pun jebol.

Malang, seorang pegawai berusia 34 tahun terinjak sampai meninggal dunia. Mirisnya lagi, massa seakan tidak peduli dan tetap berangasan meski pegawai lain sudah berusaha mengendalikan karena ingin menolong korban.

Bahkan ketika polisi datang, massa tetap tidak bisa ditertibkan dan saling mendorong. Tak hanya pegawai itu yang jadi korban, beberapa pengantre termasuk seorang ibu hamil juga terluka dan dilarikan ke rumah sakit.

Itulah pertama kalinya ajang Black Friday membawa korban jiwa seorang karyawan. "Kami tidak mencatat ada situasi lain di mana seorang pegawai retail meninggal saat bekerja setelah Thanksgiving," sebut National Retail Federation.

Ditahan Karena Serobot Antrean

Foto: Getty Images
Pada tahun 2010, seorang wanita di Madison ditahan di luar toko Toys R Us setelah menerobos antrean. Sudah begitu, dia mengancam akan menembak siapapun yang memprotes kelakuannya tersebut.

Insiden lain Black Friday tahun itu adalah seorang karyawan Toys for Tots ditusuk seorang pengutil. Seorang pria juga ditahan di Wal Mart Florida karena kedapatan membawa pistol dan dua pisau saat mengantre. Di New York, seorang pengantre terinjak massa yang beringas, untung dia selamat.

Kemudian di tahun 2012. seorang wanita di Wal Mart California menggunakan penyemprot merica yang ditembakkan ke 20 pengantre lain. Mereka mengantre Xbox 360 diskonan dan pelaku merasa kecewa karena antrean tidak tertib dan dia ingin segera memperoleh barang.

Pada tahun yang sama, seorang pria ditembak di depan toko Wal Mart di San Leandro, California. Lalu seorang pria tua berusia 61 tahun kolaps dan tak ditolong sampai meninggal dunia setelah terinjak-injak massa.

Aksi Brutal Para Perampok

Foto: Getty Images
Pada tahun 2012, insiden Black Friday yang menonojol adalah penembakan dua orang di dekat toko Wal Mart di Florida karena perebutan lahan parkir mobil.

Kemudian di tahun 2013, seorang pria yang baru saja membeli televisi di toko Target di Las Vegas ditembak di kakinya saat mencoba merebut kembali televisi itu yang mendadak dirampok.

Di Illinois, polisi terseret mobil seorang perampok yang mencuri barang di sebuah toko. Polisi lain melepaskan tembakan untuk membekuk para tersangka yang berjumlah 3 orang.

Kejadian penembakan juga terjadi pada tahun 2016. Remaja 21 tahun bernama Demond Cottman ditembak sampai mati di depan toko Macy di New Jersey. Motifnya tidak jelas sampai sekarang. Saudara Cottman yang bersamanya juga terluka ketika itu.

Halaman 2 dari 4
(fyk/krs)