Teriakan Rudiantara itu cukup mendapat feedback seru. Setiap teriakannya disambut gegap gempita ribuan peserta. Tak jauh beda seperti gaya Freddie Mercury. Tapi Rudiantara tentu bukan mau bernyanyi. Selain membuka acara Innocreativation, ia juga menyampaikan materi bertajuk Ekonomi Digital Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang konsultasi dokter bisa lewat ponsel. Bisa pilih dokter yang tarif konsultasinya Rp 16 ribu sampai Rp 1 jutaan," ujar Rudiantara.
Untuk mendukung perubahan tersebut, pemerintah turut berbenah. Dulunya Kominfo hanya regulator, kini berubah menjadi fasilitator dan akselerator.
"Saya sendiri waktunya kurang dari setengah ngurusin regulasi. Setengah lebih itu dipakai untuk memfasilitasi. Ketemu sama teman-teman gini lah. Mendengarkan maunya apa?," kata pria yang kerap disapa Chief RA ini.
Pemerintah pun berupaya melakukan pemerataan koneksi internet cepat di seluruh Indonesia. Pertama dengan menggelar Palapa Ring yang menghubungkan seluruh daerah di Tanah Air.
![]() |
Diungkapnya, Palapa Ring Barat sudah rampung Maret lalu. Sementara Palapa Ring Tengah sudah 98%, sedangkan Palapa Ring Timur sudah mencapai 75%.
"Tahun 2019 semua kabupaten dan kota di Indonesia sudah terhubung dengan jaringan tulang punggung internet kecepatan tinggi atau broadband," kata Rudiantara.
Upaya pemerintah untuk menyelimuti seluruh daerah di Indonesia dengan internet cepat tidak sampai di situ saja. Tahun 2021 akan meluncurkan satelit Hight Throughput Satellite (HTS). Sehingga daerah-daerah yang terpencil dan terluar bisa menikmati internet cepat.
Rudiantara menyadari Indonesia masih terbatas soal sumber daya manusia (SDM). Karenanya pihaknya terus menggenjot peningkatan kualitas SDM, agar tidak hanya dapat bersaing dengan talenta dari luar.
"Saya akhirnya membuat Program Digital Talent di Indonesia untuk melahirkan 20.000 talenta digital pada tahun 2019. Dimana tahun ini, kita mulai dengan 1.000 peserta yang akan bekerja sama dengan lima perguruan tinggi. Tahun depan kerja sama dengan 20 perguruan tinggi," jelas Rudiantara.
"Dan kenapa kita bangun 20 ribu digital talent. Mimpi saya 5 tahun lagi kebutuhan talent di ASEAN dipasok dari mana? Dari Indonesia," pungkasnya.
(rns/krs)