Negara yang akan menerapkan sistem imigrasi berbasis AI tersebut adalah Hungaria, Latvia, dan Yunani. Di negara-negara tersebut, badan imigrasinya berencana menerapkan sebuah sistem bernama iBorderCtrl.
iBorderCtrl ini pada dasarnya adalah pendeteksi kebohongan berbasis AI, yang bisa mendeteksi kebohongan dari para pelintas batas yang akan datang ke negara mereka, demikian dikutip detikINET dari Ubergizmo, Kamis (1/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertanyaan yang dilontarkan pun akan bervariasi berdasar sejumlah hal, seperti jenis kelamin, etnis, dan kata-kata yang diucapkan. Jika skor yang didapat mencukupi, mereka akan diberi kode QR untuk bisa melewati pos pengecekan itu.
Namun jika skor yang didapat tak mencukupi, mereka akan diwawancara ulang oleh petugas manusia, yang sekaligus akan menganalisa laporan dari sistem iBorderCtrl tersebut.
(asj/krs)