Lewat program Vision 2030, mereka memasang target untuk bisa melakukan investasi paling tidak USD 2 triliun di industri seperti energi dan teknologi. Angka tersebut diharapkan dapat tercapai sampai kalender menunjuk tahun 2030.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Derasnya Uang Arab Saudi di Jagat Teknologi
SoftBank yang kerap menanam modal ke perusahaan teknologi dunia jadi salah satu penerima investasi dari Arab Saudi terbesar. Foto: Getty Images
|
Sepanjang tahun lalu, investor-investor Arab Saudi sudah menanamkan paling tidak USD 14,1 miliar ke perusahaan asal Negeri Paman Sam. Angka tersebut diumbar oleh Bureau of Economic Analysis.
Para penikmat Uang Arab di Jagat Teknologi
Twitter jadi salah satu perusahaan yang menerima aliran investasi dari Arab Saudi. Foto: 9to5mac
|
Di samping itu, disebutkan juga bahwa SoftBank juga mendapat banyak penanaman modal dari negeri yang kaya minyak itu. Perusahaan asal Jepang itu juga diketahui kerap menyuntikkan dana ke sejumlah nama-nama tenar di jagat teknologi, seperti Nvidia, Sprint, Grab, Ola, hingga Didi Chuxing.
Selain itu, Arab Saudi juga sempat melakukan kerja sama dengan Virgin Hyperloop One. Anak perusahaan dari Virgin Group besutan Richard Branson itu pun dilaporkan menerima dana segar tak kurang dari USD 1 miliar.
Walau begitu, kesepakatan tersebut dibatalkan oleh pihak Arab Saudi. Hal tersebut menyusul keputusan Branson yang membekukannya terlebih dahulu sampai kasus kematian Jamal Khashoggi diusut tuntas.
Hubungan dengan Bos Teknologi Dunia
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, diketahui menjalin relasi dengan sejumlah bos teknologi dunia. Foto: Dok. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
|
Di sana, ia bertemu dengan Mark Zuckerberg selaku pendiri dari jejaring sosial raksasa tersebut. Zuck pun bukan satu-satunya bos teknologi yang pernah dijumpainya.
Belum lama ini, dia juga menyempatkan diri untuk berkunjung ke Silicon Valley. Tim Cook (CEO Apple), Sundar Pichai (CEO Google), Jeff Bezos (CEO Amazon) adalah nama-nama yang ditemuinya di sana.
Dalam kunjungannya itu, Pangeran Salman membicarakan kemungkinan kemitraan antara negara kaya minyak yang dipimpinnya dengan para perusahaan teknologi terbaik di dunia. Rumor berkembang bahwa para raksasa teknologi itu akan membuat data center ataupun toko di Arab Saudi.
Sekadar informasi, sosok ini memang dikenal dekat dengan anak muda. Ia pun juga ingin menampakkan citra Arab Saudi yang lebih modern.
Ramai Boikot yang Dilakukan Bos Teknologi
Richard Branson jadi satu dari segelintir bos teknologi yang terang-terangan memboikot hajatan bos teknologi. Foto: Getty Images
|
Diane Greene (CEO Google Cloud), Dara Khosrowshahi (CEO Uber), dan yang terbaru Masayoshi Son (CEO SoftBank), kompak batal berangkat ke Arab Saudi untuk menghadiri Future Investment Initiative. Richard Branson juga sudah lebih dulu melakukannya.
Malahan, pria berambut gondrong ini bahkan menentukan sikap yang lebih jauh lagi. Ia baru saja memutuskan untuk mundur dari jabatan Chairman Virgin Hyperloop One tak lama setelah Arab Saudi membatalkan kerja samanya dengan perusahaan itu.
Pembatalan tersebut bermula dari keputusan Branson yang membekukan kerja sama antara keduanya sampai kejelasan mengenai pembunuhan Jamal Khashoggi. Arab Saudi dilaporkan melakukan investasi sebesar USD 1 miliar pada bisnis ini.
Seruan untuk Menyetop Dana Arab di Teknologi Merebak
Anggota Kongres AS, Ro Khanna, jadi satu yang bersuara lantang agar dana Arab Saudi ke industri teknologi disetop. Foto: Instagram/reprokhanna
|
Selain itu, keterlibatan Arab Saudi terhadap serangan udara di Yaman beberapa waktu lalu juga menjadi faktor berikutnya. Menurutnya, tindakan tersebut membuat tangan mereka sudah kotor, dan tidak baik menerima uang dari tangan kotor tersebut.
Hal senada juga diungkapkan oleh Wesley Chan. Managing Director dari Felicis Venture, perusahaan pendanaan yang berbasis di Silicon Valley, mengatakan bahwa sikap Arab Saudi dalam kasus pembunuhan kolumnis Washington Post tersebut bisa memengaruhi moral Amerika Serikat.
Pria yang juga sempat bekerja di Google ini juga menyebut jika mereka bisa merusak nilai-nilai baik yang sudah dipegang sebelumnya. Hal tersebut, misalnya, berkaitan dengan kebebasan berpendapat dan pandangan lainnya.
Bagaimana Nasib Arab Saudi di Jagat Teknologi?
Kasus kematian Jamal Khashoggi bisa jadi berperan besar dalam penetrasi Arab Saudi untuk 'menguasai' industri teknologi. Foto: BBC World
|
Meski para bos teknologi itu cenderung diam, bukan berarti mereka tak peduli. Google, Uber, hingga SoftBank sudah menarik delegasinya yang seharusnya mendatangi Future Investment Initiative Summit di Riyadh.
Setelah Richard Branson yang membatalkan kerja sama antara Virgin Hyperloop One, sejumlah analis berpendapat jika SoftBank patut untuk tak lagi mengandalkan uang Arab Saudi. Hal tersebut merujuk pada investasi besar mereka di Vision Fund milik perusahaan asal Jepang tersebut.
Akan tetapi bukan berarti dengan peristiwa ini, hubungan antara Arab Saudi dengan para perusahaan teknologi benar-benar rusak. Jika peristiwa tersebut mulai menghilang dari radar, rencana bisnis di antara mereka sangat mungkin tetap berlanjut.