Pandji: Mau Jadi YouTuber? Jangan Incar Tenarnya!
Hide Ads

d'Youthizen

Pandji: Mau Jadi YouTuber? Jangan Incar Tenarnya!

Muhamad Imron Rosyadi - detikInet
Sabtu, 20 Okt 2018 20:21 WIB
Foto: detikINET/Rengga Sancaya
Jakarta - Bagi komika Pandji Pragiwaksono, dalam berkarya bukanlah ketenaran hingga uang yang jadi tujuan utama, tapi kesenangannya.

YouTuber bisa dibilang jadi salah satu pekerjaan yang populer saat ini. Di Indonesia, ada Raditya Dika hingga Agung Hapsah yang menekuni profesi tersebut.

Bahkan, tak mengherankan bila ada anak-anak yang bilang ingin jadi YouTuber. Di platform berbagi video milik Google itu, memang sudah banyak bocah yang unggah kontennya sendiri di sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Terkait dengan hal itu, Pandji punya pesan penting. Menurutnya, jangan jadikan ketenaran hingga uang sebagai alasan untuk menekuni pekerjaan tersebut.

"Kalau alasan kalian untuk membuat sesuatu adalah untuk terkenal, tinggalkan kegiatan itu sesegera mungkin. Karena menurut saya itu racun. Yang membuat kalian ingin melakukan itu adalah karena kalian suka ngelakuinnya," ujarnya dalam acara d'Youthizen with Smartfren #GoUnlimited di Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, Jakarta, Sabtu (20/10/2018).

Foto: detikINET/Rengga Sancaya


Ia mengambil contoh dari Jerry Seinfeld. Bagi Pandji, ia adalah komika paling terkenal, legendaris, dan juga kaya. Tak mengherankan memang, karena Jerry sudah berkarir sejak akhir 1960-an hingga 2018 ini.

"Dia ditanya, apa kunci karirnya bisa panjang. Jawabannya, ini menarik dan saya pegang dalam hati, kita harus lebih senang stand up comedy daripada hal-hal yang datang karena standup comedy.


Tonton Juga: 'Pandji Pragiwaksono Bongkar Kunci Sukses Berkarya di d'Youthizen'

[Gambas:Video 20detik]


"(Itu berarti) kita harus lebih senang stand up-nya dibanding uang, ketenaran, hingga tawaran main film yang datang karena stand up comedy. Kalau kita lebih senang duitnya, ketenarannya, maka akan hilang fokusnya. Lama-lama yang dikejar ya itu (uang, ketenaran, dll)," tuturnya.

Patut dicatat, itu juga berlaku untuk pekerjaan lainnya. Menurut Pandji, stand up comedy hanya salah satu konteksnya.

Selain itu, ia melanjutkan, bagi yang ingin membuka channel YouTube secara berkelompok, penting untuk merundingkan apa kontennya. Bahkan, bisa jadi YouTube bukan jadi hasil akhir dari pemikiran tersebut. (agt/agt)