Dragonfly didesain untuk bekerja di perangkat Android. Google membuatnya sedemikian rupa agar tak menampilkan konten yang tak mendapat restu dari pemerintah China. Konten yang dimaksud antara lain adalah yang terkait dengan demokrasi, kebebasan berpendapat dan protes.
Baca juga: Google Berencana Masuk Lagi ke China |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini sangat problematik dari sudut pandang privasi, karena ini bisa dipakai untuk memantau dan membuat profil mengenai tingkah laku orang," ujar Cynthia Wong, peneliti di Human Rights Watch.
Menurut Wong, menghubungkan hasil pencarian dengan nomor telepon akan membuat orang semakin susah untuk menghindari pemantauan yang berlebihan dari pemerintah China, demikian dikutip detikINET dari Cnet, Senin (17/9/2018).
Dragonfly sendiri sudah mengalami penolakan dari banyak karyawan Google. Sekitar 1000 orang memprotes kehadiran proyek ini, dan sebagian di antaranya malah sudah mengundurkan diri dari perusahaan.
"Kami sudah berinvestasi bertahun-tahun unutk membantu pengguna di China, dari mengembangkan Android, melalui aplikasi mobile seperti Google Translate dan Files Go, dan juga alat pengembang kami. Namun pekerjaan kami pada mesin pencari masih berada dalam tahap eksplorasi, dan kami belum akan meluncurkan mesin pencari di China," tulis Google dalam penyataan resminya.
(asj/krs)