CEO Sempat Ditahan, Ini Ancaman Buat JD.com
Hide Ads

CEO Sempat Ditahan, Ini Ancaman Buat JD.com

Virgina Maulita Putri - detikInet
Jumat, 07 Sep 2018 14:04 WIB
Richard Liu. Foto: REUTERS/Aly Song/File Photo
Beijing - Sempat ditahannya CEO dan pendiri JD.com, Richard Liu oleh kepolisian Minnesota, Amerika Serikat, pada minggu lalu menonjolkan kondisi runyam bahwa raksasa e-commerce ini ternyata tidak memiliki orang kedua yang dapat menggantikan posisi Liu jika terjadi sesuatu.

Pada umumnya, CEO dibantu oleh Chief Operating Officer (COO) untuk menjalankan operasi perusahaan sehari-hari. Tetapi, saat ini JD.com tidak memiliki seorang COO setelah Shen Haoyu yang telah memegang posisi COO sejak tahun 2011, meninggalkan posisinya pada tahun 2016.

"Kalian hanya liat jejak kaki Richard Liu di seluruh perusahaan. Itulah mengapa ketika kalian melihat tim manajemen senior - siapa No. 2? Bisa kalian sebutkan nama orang yang memegang posisi nomor dua di JD.com?" kata pendiri dan CIO APS Asset Management, Wong Kok Hoi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Tidak adanya orang kedua yang dapat mengambil alih kepemimpinan dari Liu juga dikhawatirkan oleh investor. Apalagi ketika JD.com kehilangan USD 7,2 miliar (Rp 107 triliun) atau sekitar 16% dari market value-nya setelah ada berita Richard Liu ditahan.

Bahkan pegawai di internal JD.com mengatakan bahwa JD.com dan Richard Liu sudah menyatu dan sulit dipisahkan.

"Di China, perusahaan adalah pemimpinnya. Untuk Alibaba itu Jack Ma, untuk kami itu Richard Liu," kata seseorang yang bekerja untuk JD.com.

"Untuk menghilangkan eksekutif top, Anda sama saja dengan memotong kepala ular," lanjutnya seperti dikutip detikINET dari Reuters, Jumat (7/9/2018).


(fyk/fyk)