"Kami tahu pengguna ingin mempunyai lini masa Twitter yang relewan. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan meng-unfollow orang-orang yang tidak berinteraksi dengan mereka secara reguler," ujar Twitter dalam penyataannya.
Dalam pernyataan tersebut Twitter juga menyebut sudah melakukan tes terbatas dengan mengungkap akun-akun yang jarang berinteraksi dengan si pengguna akun, dan mengecek apakah mereka mau berhenti mengikuti lini masa akun tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sekilas fitur ini tak terlihat berbahaya, Twitter bisa aja menuai banyak kritik jika nantinya mereka menerapkan fitur ini. Saat ini saja Presiden AS Donald Trump sudah menyebut kalau Twitter secara tak adil sudah mempersekusi suara dan media massa konservatif, yaitu dengan melakukan pemblokiran diam-diam, menghapus verifikasi akun, dan lainnya.
Namun yang jelas fitur ini -- jika nantinya tersedia -- akan membantu penggunanya yang merasa terlalu banyak mengikuti lini masa akun lain, dan membantu mereka untuk menyeleksi akun mana yang layak untuk di-unfollow, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (30/8/2018). (asj/asj)