Pokemon Terhubung ke Situs Porno?
Hide Ads

Pokemon Terhubung ke Situs Porno?

- detikInet
Rabu, 27 Jul 2005 12:05 WIB
Jakarta - Kartun seperti Pokemon dan My Little Pony, yang merupakan kartun favorit anak-anak, disinyalir telah digunakan untuk menyamarkan link ke situs porno di Internet. Bahkan, ada 74 persen situs porno yang menyamar sebagai situs tak berbahaya. Wah!Demikian pernyataan Menteri Pendidikan, Teknologi dan Inovasi Malaysia, Datuk Seri Dr Jamaluddin Jarjis, yang dikutip detikinet dari Thestar.com, Rabu (27/7/2005). Menurut Jamaluddin, pada tahun 2000 ditemukan 26 situs web yang berisi hal-hal tidak senonoh yang akan muncul jika melakukan pencarian pada tokoh-tokoh kartun tersebut. Lebih lanjut Jamaluddin mengutip data statistik yang dihasilkan oleh Koalisi Pencegahan Pelecehan Seksual pada Anak di Malaysia. Data lembaga itu menunjukkan bahwa 74 persen situs web dengan konten 'tidak senonoh' menyamar sebagai situs yang tak berbahaya dan bisa dicari dengan mudah pada mesin cari."Rumah adalah salah satu tempat berlindung yang aman dan terjamin bagi anak kami. Tetapi, dengan meningkatnya penetrasi Internet, berarti risiko mengekspos anak terhadap ancaman cyber semakin besar. Beberapa di antaranya bisa menjadi kecanduan dan lain-lainnya, bahkan mengancam kehidupan," ujar sang menteri.Ucapan Dr Jamaluddin tersebut disampaikan oleh Wakil Sekjen Jamaluddin di bidang Kebijakan, Alihan Abdul Hamid, pada peluncuran 'Program Penggunaan Internet Secara Positif' Selasa (26/7/2005). Dr Jamaluddin mengatakan bahwa orangtua dan anak muda bisa mengakses www.Ipositif.gov.my untuk mendapatkan informasi menyeluruh tentang cara melindungi lingkungan online mereka. Selain itu peranan orangtua harus lebih aktif dalam menuntun dan mengamati aktivitas anak mereka di Internet. "Publik tidak bisa hanya mengandalkan kebijakan dan inisiatif pemerintah. Orangtua dan pengasuh memainkan tugas yang sama-sama penting dalam melindungi anak di Internet," ujarnya.Piti Pramotedham, Managing Director Computer Associates International untuk Asia Selatan, mengatakan orangtua dewasa ini tidak perlu lagi 'menyegani' Internet. Walaupun, diakuinya, mereka mungkin merasa terintimidasi karena anak mereka lebih handal dalam memakai teknologi."Pekerjaan menjaga keamanan anak harus dilakukan di rumah oleh orangtua," ujarnya. Penelitian di Amerika Serikat tahun 2004 menunjukkan bahwa sekitar 75 persen kejahatan seks melibatkan anak usia 13 sampai 15 tahun yang 'dijebak' dari chat room Internet. (wsh/)

Berita Terkait