Pavel Durov mengatakan, Apple telah melakukan pemblokiran terhadap pembaruan aplikasi layanan berbagi pesan buatannya, yaitu Telegram, secara global.
Pemblokiran tersebut menyebabkan penambahan sejumlah fitur melalui update dari aplikasi Telegram tidak akan bekerja sebagaimana mestinya pada sistem operasi terbaru untuk perangkat mobile dari Apple, yaitu iOS 11.4.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pengguna Rusia Tolak Pemblokiran Telegram |
"Sangat disayangkan, sejumlah fitur Telegram, seperti sticker, tidak akan bekerja sebagaimana seharusnya pada sistem operasi iOS 11.4 yang baru saja dirilis, walaupun kami telah memperbaiki masalah ini beberapa minggu lalu," tulis Durov dalam channel Telegram miliknya.
Hal tersebut merupakan buntut dari permintaan pemerintah Rusia terhadap Apple untuk menghapus Telegram dari App Store sekaligus memblokirnya agar tak bisa mengirim push notification ke pengguna di Rusia. Permintaan ini dikirimkan pemerintah Rusia melalui sebuah surat resmi yang ditujukan ke perusahaan pimpinan Tim Cook tersebut.
"Apple telah mencegah Telegram untuk memperbarui aplikasi di dalam perangkat berbasis iOS secara global sejak pemerintah Rusia meminta Apple untuk menghapus Telegram dari App Store," kata Durov dalam unggahan yang sama.
"Sayang, Apple tidak berada di kubu yang sama dengan kami. Walaupun Rusia hanya mencakup 7% dari user Telegram, Apple membatasi update untuk seluruh pengguna Telegram di seluruh dunia sejak pertengahan April," ujarnya melanjutkan.
Baca juga: Rusia Bikin Telegram Makin Terhimpit |
Terkait dengan pembatasan tersebut, Durov mengaku bahwa pihaknya gagal mengikuti General Data Protection Regulation (GDPR) untuk penggunanya di kawasan Uni Eropa (EU), mengingat batas dalam memenuhi persyaratannya jatuh pada 25 Mei lalu. Meski begitu, Durov mengaku timnya terus berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut sembari memberikan perkembangan terbarunya.
"Maaf atas ketidaknyamananya dan terima kasih atas kesabaran Anda," tutup Durov. (rns/rns)