Elon Musk Dituding Salah Total Soal Kecerdasan Buatan
Hide Ads

Elon Musk Dituding Salah Total Soal Kecerdasan Buatan

Virgina Maulita Putri - detikInet
Senin, 28 Mei 2018 09:36 WIB
Eric Schmidt. Foto: Internet
Jakarta - Kehadiran kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) memang menimbulkan pro dan kontra. Terutama terkait apakah AI akan memberikan lebih banyak manfaat atau kerugian bagi umat manusia.

CEO Tesla, SpaceX dan Boring Company, Elon Musk, sebelumnya memberi prediksi yang pesimistis terhadap masa depan AI. Menurutnya, perkembangan AI bisa membahayakan manusia, bahkan menurut dia dapat memicu Perang Dunia III.

Namun, tidak semua bos Silicon Valley memiliki pandangan serupa. CEO Alphabet, Eric Schmidt, ternyata lebih optimis terhadap kehadiran AI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir Elon salah sekali," kata Schmidt saat menghadiri konferensi VivaTech di Paris, seperti dikutip detikINET dari CNET, Senin (28/5/2018).



"Ia khawatir dengan kemungkinan penyalahgunaan teknologi ini dan saya juga," sambungnya. Tapi Schmidt percaya bahwa AI akan memberikan lebih banyak manfaat bagi manusia.

Schmidt kemudian menjelaskan bahwa AI akan bermanfaat bagi manusia di berbagai bidang seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan sistem sosial. Ia juga berpendapat bahwa AI akan membantu manusia untuk menjadi lebih pintar.

Schmidt menyimpulkan walaupun masih banyak pertanyaan etikal tentang pengembangan AI dan upaya untuk mencegah bias masuk ke algoritma, secara umum AI merupakan teknologi yang akan membawa kebaikan.

Dukungan terhadap AI juga dikemukakan oleh pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg. "Janganlah terlalu negatif soal barang ini," kata Zuck.

"Terllau mudah orang menunjukkan satu kegagalan dalam teknologi dan menggunakannya untuk memperlambat kemajuan. Padahal secara fundamental, kupkir AI akan membuka sangat banyak kebaikan," tandas Zuck. (fyk/fyk)