Awalnya Wozniak mengaku sempat setuju dengan prediksi CEO Tesla dan SpaceX Elon Muskserta fisikawan Stephen Hawking soal kecerdasan buatan di masa depan. Di mana Musk mengatakan bahwa kecerdasan buatan lebih berbahaya dari Korea Utara dan dapat menjadi ancaman dalam eksistensi peradaban manusia.
Sementara Hawking berpendapat bahwa kecerdasan buatan bisa jadi merupakan penemuan terburuk sepanjang sejarah manusia. Menurutnya, hal tersebut melahirkan sejumlah hal berbahaya, seperti senjata otonom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Saya sangat setuju dengan huruf 'A' dari AI (artificial intelligence). Saat gadis berusia 2 tahun melihat anjing untuk pertama kali, ia akan mengingatnya untuk selamanya. Sedangkan komputer harus melihatnya berulang-ulang untuk mengetahui apa yang ia lihat," tutur pria yang akrab disapa Woz tersebut.
Bagi Wozniak, otak manusia masih jauh lebih hebat dari apa yang dimiliki oleh mesin, sehingga ia merasa tidak khawatir mengenai potensi ancaman dari kecerdasan buatan, sebagaimana disebutkan oleh Elon Musk dan Stephen Hawking sebelumnya.
"Jika mesin ingin melampauai kemampuan manusia, mereka harus melewati tahap demi tahap dalam peradaban. Mereka harus mampu menambang untuk mendapat material serta membuat segala kebutuhan sehari-hari, seperti makanan dan pakaian," katanya.
"Hal tersebut akan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk benar-benar bisa mengubah keadaan," ucapnya menambahkan, seperti detikINET kutip dari CNBC, Selasa (27/2/2018). (afr/afr)