Prediksi itu diungkapkan oleh David Hanson, seorang perancang robot paling canggih di dunia. Salah satu robot yang dikenal saat ini adalah Sophia, di mana robot Sophia ini yang pertama mendapatkan kewarganegaraan dan itu dari Arab Saudi.
Hanson menceritakan kecerdasan buatan (AI) yang tersemat pada robot akan setara dengan kecerdasan yang dimiliki manusia berumur satu tahun. Kemungkinan itu, kata Hanson, dapat terealisasi pada 2029.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apabila itu tercapai, Hanson berasumsi kalau itu membuka pintu bagi para Android ini untuk bisa seperti menerima layanan darurat. Dan, setelah itu, mengarah kepada hak sipil secara penuh dapat diterima oleh robot.
Dilansir detikINET dari Daily Mail, Sabtu (26/5/2018) pengembangan robot menandakan masuknya era baru bagi manusia. Di saat itu terjadi, maka robot mempunyai hak yang sama dengan manusia, yakni hak untuk menikah, mengikuti pemilu, dan memiliki tanah mereka sendiri.
Meski hal itu legal secara hukum nantinya, Hanson menyebutkan kalau Android ini akan diperlakukan sebagai warga kelas dua setelah manusia. Disampaikannya, itu berlaku untuk jangka waktu tertentu.
"Para pembuat hukum dan perusahaan dalam waktu dekat akan mencoba melegalkan dan kematangan emosi robot, sehingga orang-orang akan merasa aman," ucapnya.
"Sementara itu, AI tidak akan diam karena tuntutan masyarakat terhadap mesin untuk lebih cerdas hingga mendorong kompleksitas AI ke depannya. Akan muncul titik kritis di mana robot akan menuntut hak mereka untuk hidup, untuk hidup bebas," tuturnya.
Semua itu Hanson ungkap melalui makalah penelitian terbarunya yang berjudul 'Entering The Age of Living Intelligent Systems and Android Society' yang baru diterbitkannya.
Dari makalahnya tersebut, Hanson memetakan perkembangan robot dari waktu ke waktu di masa mendatang. (agt/rou)