Rencananya, saat nanti ada penggunanya di Eropa yang login ke dalam aplikasi, mereka akan ditanya usianya pada lama persetujuan term of service (TOS), lengkap dengan kebijakan privasi WhatsApp yang sudah diperbarui. Tapi tentu cara semacam itu mudah diakali.
"Sungguh ambsi besar, jika benar-benar sukses akan membuat kagum pemerintah dan layanan internet di seluruh dunia. Di internet, tak ada yang tahu siapa kamu," sebut Charles Arthur, kolumnis teknologi di Guardian yang dikutip detikINET.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada jejaring sosial yang sungguh ingin melihat usia pengguna mereka karena mungkin akan membuat pengguna itu mundur yang berarti lebih sedikit potensi memperlihatkan iklan pada mereka dan mengkoleksi data mereka," tandas Charles.
Seperti diberitakan, peraturan ini baru akan diterapkan WhatsApp di Eropa. Mengapa Eropa? Ini karena Uni Eropa menerapkan aturan privasi data baru pada 25 Mei mendatang, untuk melindungi kaum muda.
Cara yang efektif mungkin dengan meminta pengguna WhatsApp menunjukkan KTP atau akta kelahiran mereka. Tapi tentu hal itu membutuhkan usaha ekstra keras dan WhatsApp diragukan mau melakukannya. (fyk/fyk)











































