Bila mengacu dari data yang dipaparkan Schroepfer, sebanyak 1.079.031 data pengguna Facebook di Indonesia bocor atau sekitar 1,3% dari total jumlah kebocoran data. Di atas Indonesia, ada Filipina yang memiliki jumlah kebocoran data pengguna mencapai 1.175.870 atau sekitar 1,4%.
Sisanya memang yang paling besar terkena dampaknya adalah pengguna Facebook di AS. "Secara keseluruhan, kami percaya kebocoran informasi Facebook dialami 87 juta orang--kebanyakan di AS--yang mungkin telah dibagikan secara tidak layak oleh Cambridge Analytica," tulis Schroepfer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akhirnya, mulai Senin, 9 April, kami akan menunjukkan kepada orang-orang link di atas di News Feed sehingga mereka bisa melihat aplikasi apa yang mereka pakai--dan informasi yang mereka bagikan dengan aplikasi itu. Orang juga akan bisa menghapus aplikasi yang tak lagi mereka pakai," tulis Schroepfer.
Dan yang paling penting, lanjut Schroepfer, sebagai bagian dari proses tersebut, pihak Facebook akan memberitahu orang-orang jika informasi mereka mungkin telah disalahgunakan oleh Cambridge Analytica, seperti dikutip detikINET dari Ubergizmo, Kamis (5/4/2018).
Baca juga: Waduh! Data Facebooker Indonesia Bocor |
(mag/mag)