Catat! Ini yang Bikin Anak Muda Yogyakarta Susah Maju
Hide Ads

Creativepreneur Corner 2018

Catat! Ini yang Bikin Anak Muda Yogyakarta Susah Maju

Usman Hadi - detikInet
Sabtu, 20 Jan 2018 17:17 WIB
Foto: detikINET/Usman Hadi
Sleman - Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya dan kota pelajar. Berbagai hal yang dibutuhkan untuk maju ada di kota ini. Lalu, apa yang menjadi hambatan para pemuda Yogya untuk berkembang?

"Jadi tantangan untuk anak yang tinggal di Yogyakarta malas. Malas, mas, karena terlalu enak kota ini," kata founder & co-Artistic Director Papermoon Puppet Maria Tri Sulistyani usai ajang Creativepreneur Corner 2018 di Alana Yogyakarta, Sabtu (20/1/2018).

Maria menjelaskan, banyak festival film dan pentas kesenian digelar di Yogyakarta. Bahkan dalam setahun, lanjut Maria, lebih dari 360 festival digelar di kota ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau anak Yogyakarta tidak bisa bikin apa-apa menurut saya kebangetan. Itu karena apa, karena males. (Ditanya) 'ayo kita ketemu', (dijawab) 'sek to, sak udutan, sek'. Yogya banget itu," paparnya.

Banyaknya festival film dan kesenian di Yogya, kata Maria, jangan sampai menjadi hambatan untuk berkembang. Oleh sebab itu, dia mengajak pemuda Yogya untuk terus berpacu dan terus mengembangkan ide-ide kreatifnya.

Catat! Ini yang Bikin Anak Muda Yogyakarta Susah MajuFoto: detikINET/Usman Hadi


"Tapi asyik sih. Di Yogya ngomong 'sak udutan sek' besok sudah jadi festival, menarik itu," ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Maria juga menyebut Yogya sebagai kota ideal yang dibutuhkan masyarakat untuk berkembang. Sebab, semuanya ada di kota ini.

"Yogyakarta itu menurut saya itu tempat kita bisa bikin apapun yang kita mau. Ini kota gila menurutku, karena yang pertama (harga barang dan makanan) murah," paparnya.

"Ini kota yang tidak pernah memaksamu untuk keluar rumah langsung kena macet kayak di Jakarta," lanjutnya yang saat itu ditemani filmmaker Joko Anwar dan Raditya Dika.

Catat! Ini yang Bikin Anak Muda Yogyakarta Susah MajuFoto: detikcom


Joko Anwar pun menambahkan, tantangan pemuda Yogya untuk berkembang di bidang creativepreneur adalah membuat produk unik. Sesuatu yang unik, menurutnya bisa menjadi keunggulan tersendiri.

"Misalnya, mau jadi Youtuber, bisa enggak bikin sesuatu yang berbeda dengan yang dibikin sama Radit. Jadi harus bisa membikin sesuatu yang ada new value. Bikin film, apa new value-nya," pungkasnya.

Saksikan video 20detik untuk melihat keseruan Creativepreneur Corner 2018 di Jogja di sini:

[Gambas:Video 20detik] (rou/rou)