Pasukan cyber ini diberi nama Force 47. Saat ini mereka telah menjalankan tugas di sejumlah sektor untuk menangkal informasi yang terdistorsi.
"Di tiap jam, menit dan detik, kami harus siap berperang secara proaktif melawan pandangan yang salah," kata Lieutenant General Nguyen Trong Nghia, Deputy Head of The Military's Political Department seperti diberitakan koran lokal Vietnam, Tuoi Tre.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun ini Facebook menghapus 159 akun atas permintaan Pemerintah Vietnam. Sementara YouTube telah menurunkan 4.500 video. Pemerintah Vietnam juga membuat undang-undang cybersecurity yang mengharuskan teknologi menyimpan data tertentu di server di negara tersebut.
Terkait pembentukan pasukan cyber ini, perusahaan keamanan internet FireEye Inch mengatakan Vietnam membangun kemampuan spionase cyber yang cukup besar. Kendati begitu secara pertahanan masih relatif lemah.
"Vietnam tidak sendiri. FireEye telah mengobservasi peningatakan dalam kemampuan serangan... Peningkatan ini telah memiliki impilkasi ke banyak pihak, mulai pemerintah, jurnalis, aktivis dan bahkan perusahaan multinasional," kata juru bicara FIreEye seperti detikINET kutip Reuters, Kamis (28/12/2017).
"Spionase cyber semakin menarik bagi berbagai negara, sebagian karena dapat memberikan akses ke sejumlah informasi yang signifikan dengan investasi sederhana. Penolakan yang masuk akan dan resiko terbatas," tambahnya. (afr/rou)