Direktur Enterprise & Business Service Telkom Dian Rachmawan mengatakan target tersebut berdasarkan jumlah kota/kabupaten di Tanah Air yang mencapai 514. Bila satu kota atau kabupaten ada 100 warnet kekinian, maka seluruh daerah bisa mencapai angka 50 ribu.
"Jumlah kota/kabupaten kita itu ada 514, misalnya satu kota atau kabupaten ada 100 WiCO 2.0, maka tahun depan bisa mencapai 50 ribu," ujar Dian ditemui usai peluncuran WiCo 2.0 di Smesco, Jakarta, Kamis (28/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mencapai target perusahaan, rayuan mulai dari memungkinkan dapat meningkatkan pendapatan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ingin merambah dunia bisnis digital hingga sistem bagi hasil antara Telkom dan pemilik warnet itu.
"Dari kami kepada pemilik WiCo 2.0 itu Rp 3.500, mereka bisa menaikkan tarifnya kepada pelanggan, kita nggak larang. Dari Rp 3.500 itu bagi hasil, 50:50 yang artinya modal hanya Rp 1.750 selama dua jam untuk satu pelanggan," jelas Dian.
![]() |
Soal kecepatan akses internetnya, Telkom menjanjikan maksimal 100 Mbps dapat dinikmati pengguna layanan WiCo 2.0.
Proses pendaftaran dan pengelolaan layanan WiCo 2.0 seluruhnya dilakukan secara digital. Itu bisa dilakukan melalui aplikasi mobile MyWiCo yang bisa diunduh di Play Store dan App Store. (agt/rou)