SmartMom, Bantu Lebih Pintar Mengawal Kehamilan
Hide Ads

Amplifive

SmartMom, Bantu Lebih Pintar Mengawal Kehamilan

Muhamad Imron Rosyadi - detikInet
Rabu, 27 Des 2017 14:10 WIB
dr. Taufik Rahmadi (Foto: 20detik)
Jakarta - Sebuah startup yang rutin melakukan inkubasi di Surabaya berusaha mengentaskan masalah yang kerap dihadapi ibu hamil di seluruh Indonesia.

Berdasarkan data dari Badan Litbang Kemenkes RI, pada 2012, 1 dari 25 kasus kehamilan berakhir pada kematian yang menimpa janin, dengan total terdapat 160 ribu kasus kematian janin tiap tahunnya.

Selain itu, Indonesia menempati posisi kelima di dunia sebagai negara dengan jumlah kasus kelahiran prematur terbanyak, menurut data dari WHO pada 2012.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bercermin dari data tersebut, dr. Taufik Rahmadi selaku co-founder dari SmartMom berusaha untuk memberikan solusi terbaik bagi setiap masalah yang dihadapi oleh ibu-ibu hamil di Nusantara.

"Banyak ibu hamil yang tidak memiliki waktu banyak untuk berkonsultasi ke dokter. Beberapa dari mereka juga kurang membaca maupun tidak paham terhadap penjelasan di dalam buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dari Depkes," katanya.

"Untuk itu, kami memberikan solusi untuk memungkinkan para ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan dini, pemantauan perkembangan janin, serta berkonsultasi dengan dokter secara online," ujarnya menambahkan.

Diyakini oleh pria asal Banjarmasin tersebut, pangsa pasar di Indonesia sendiri cukup besar dengan 4 juta kasus kelahiran yang terjadi tiap tahunnya di Tanah Air.

Menjadi Ibu yang Lebih Pintar lewat SmartMomdr. Taufik Rahmadi (Foto: 20detik)


Selain itu, hasil penelitian dari dokter obgyn (spesialis kandungan) seluruh Indonesia menunjukkan bahwa 90% masyarakat Indonesia menganggap kehamilan adalah suatu hal yang biasa.

"Masyarakat banyak beranggapan bahwa mereka sudah cukup memiliki pengetahuan dari orangtua serta kakek dan neneknya, jadi tidak perlu dipelajari lebih jauh lagi," tutur dr. Taufik.

Ia menambahkan, untuk meningkatkan pemahaman mereka mengenai kehamilan dan kelahiran, SmartMom melakukannya secara online melalui aplikasi serta offline dengan kegiatan di berbagai pusat kesehatan.

"Lewat aplikasi yang tengah kami kembangkan, kami akan meningkatkan kemampuan ibu untuk melakukan pemeriksaan deteksi awal dengan menyesuaikan kondisi ibu supaya janinnya lebih sehat," ucapnya.

Dr. Taufik juga mengatakan bahwa ia bersama timnya memungkinkan aplikasi yang mereka buat untuk menuntun tiap user dalam melakukan tindakan paling tepat terhadap masing-masing masalah pada janin maupun ibu hamil itu sendiri.

Sedangkan kegiatan offline yang dilakukan SmartMom adalah dengan mendatangi Kelas Ibu Hamil di Puskesmas yang rutin diselenggarakan tiap bulannya.

"Nanti SmartMom bisa datang untuk menjelaskan tujuannya apa, sambil melakukan survei terhadap para ibu agar mengetahui secara pasti apa sebenarnya yang mereka butuhkan sekaligus memahami kebiasaan ibu hami di seluruh Indonesia," pungkasnya.

(rns/rns)