
-
01 Google Siapkan Aplikasi 'Pembunuh' SMS
-
02 Hujan Meteor Tertua Mampir Indonesia, Ini Fakta Menariknya
-
03 FotoINET Penampakan 'Surga' Mi Fans di Kampung Halaman Jack Ma
-
04 FotoINET Ponsel Hitam Putih yang Pernah Bikin Penggunanya Bangga
-
05 Dilarang Pakai Teknologi AS, Bos ZTE Takut Koma
-
06 Pengamat: iPhone X akan Dimatikan Apple
-
07 FotoINET Bikin Ngakak, Ketika Mr. Bean Jadi Korban Photoshop
-
08 Papan Tulis Samsung Ini Harganya Rp 52 Juta
-
09 Gegap Gempita Selamat Hari Kartini di Medsos
-
10 FotoINET Potret Menawan Wanita Ukraina yang Dinikahi Pria China
- SELENGKAPNYA
-
01 Tergiur iPhone X Murah di OLX, Karyawati ini Tertipu Belasan Juta
-
02 Pelanggan Kena Tipu Beli iPhone X, Ini Tanggapan OLX
-
03 Xiaomi: Redmi Note 5 Setara Samsung S9
-
04 5 Jam Dicecar DPR, Facebook Jadi Diblokir di Indonesia?
-
05 Hasil Studi: Bitcoin Halal Sesuai Syariat Islam
-
06 Keluh Kesah Netizen Peserta UN yang Mengundang Tawa
-
07 Pengamat: iPhone X akan Dimatikan Apple
-
08 Bill Gates Dukung Live Streaming Pantau Bumi Bulat
-
09 Hampir Dua Minggu Menkominfo 'Dicuekin' Facebook
-
10 Siap-siap 5G, Pemerintah Sediakan Tiga Opsi Frekuensi
Senin, 25 Des 2017 08:56 WIB
Pipit, Single Mom Tangguh yang Jadi Driver Go-Jek

Jakarta - Dari diusir satpol PP hingga mendirikan komunitas peduli anak yatim, inilah kisah Pipit, driver Go-Jek tangguh asal Majalengka.
Kisah inspiratifnya dimulai dari kenyataan pahit saat ditinggal oleh suaminya pada 2012 lalu. Ia pun harus menghidupi ketiga anaknya sendirian, alias sebagai seorang single parent.
Meskipun begitu, kejadian tersebut tidak membuatnya menyerah begitu saja untuk memenuhi segala kebutuhan anak-anaknya, walaupun memang tidak mudah memerankan peran sebagai orang tua tunggal.
Perempuan bernama lengkap Pipit Pitriasih ini masih teringat pada kejadian saat dirinya diusir oleh Satpol PP ketika berjualan minuman di area konser sebagai usahanya untuk mencari sesuap nasi.
Titik terang pun mulai muncul dalam perjalanan hidupnya saat seorang sahabat merekomendasikan dirinya agar bekerja sebagai mitra Go-Jek untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya agar lebih baik.
Wanita berusia 31 tahun ini pum kemudian memutuskan untuk menjadi mitra Go-Jek karena profesi sebelumnya tak mampu mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya.
Salah satu alasan mengapa ia mengambil kesempatan tersebut adalah fleksibilitas waktu kerja yang dimilikinya sehingga ia dapat tetap mengurus keluarga.
"Awalnya saya ditawarin sama temen baik saya untuk masuk Go-Jek. Kan saya ini lulusan SMP. Ijazah saya nggak laku di mana-mana. Selain itu kalau jadi driver kan saya kerjanya bisa fleksibel nggak tergantung waktu, jadi bisa tetap ngurus anak," tuturnya, seperti dikutip detikINET dari keterangan pers Go-Jek pada Senin (25/12/2017).
Meski sibuk mencari nafkah di jalan, tak lantas membuat perhatian terhadap ketiga anaknya ini berkurang. Ia memastikan bahwa ketiga anaknya tetap merasakan kasih sayang dan tanggung jawab darinya, salah satunya adalah pendidikan formal yang dijalani oleh ketiga anaknya.
"Saya harus pintar membagi waktu, sebelum narik Go-Jek saya antar anak dulu ke sekolah. Pas jam makan siang saya juga pulang, memasak untuk anak saya. Saya merasa tidak boleh mengeluh, karena kalau saya malas siapa yang akan membiayai anak-anak saya sekolah. Bagaimana anak saya bisa meningkat taraf hidupnya kalau Ibunya tidak bekerja keras," ujar Pipit.
Ia menambahkan, daya juang yang tinggi untuk menghidupi keluarganya tak lepas dari pesan ibu Pipit sendiri. Menurutnya, ia adalah sosok yang paling berperan untuk membentuk dirinya sebagai seorang yang tak mudah menyerah.
Ia bahkan masih sangat ingat bahwa sejak kecil ibunya sangat senang memberikan tugas rumah tangga kepadanya. "Saya sering banget disuruh ngepel, nyuci, tapi saya selalu malas. Tapi ibu saya berpesan bahwa ini untuk saya sendiri, jadi kalau sudah besar saya bisa sendiri dan tidak tergantung orang lain," paparnya menjelaskan.
Saat ini, selain bekerja sebagai pengemudi Go-Jek, Pipit juga aktif menjadi relawan di komunitas Balang Ijo yang didirikan bersama teman-teman sesama driver Go-Jek. Komunitas tersebut rutin untuk memberikan santunan kepada anak-anak yatim.
Terkait dengan hal tersebut, Pipit memiliki prinsip bahwa dengan segala keterbatasannya menjadi seorang wanita, terlebih seorang ibu, harus tetap memberikan manfaat bagi banyak orang.
"Saya bersyukur dengan menjadi driver Go-Jek, saya bisa mendapatkan kesempatan untuk memberikan manfaat bagi banyak orang, terutama anak-anak saya," pungkasnya. (asj/asj)
Kisah inspiratifnya dimulai dari kenyataan pahit saat ditinggal oleh suaminya pada 2012 lalu. Ia pun harus menghidupi ketiga anaknya sendirian, alias sebagai seorang single parent.
Meskipun begitu, kejadian tersebut tidak membuatnya menyerah begitu saja untuk memenuhi segala kebutuhan anak-anaknya, walaupun memang tidak mudah memerankan peran sebagai orang tua tunggal.
Perempuan bernama lengkap Pipit Pitriasih ini masih teringat pada kejadian saat dirinya diusir oleh Satpol PP ketika berjualan minuman di area konser sebagai usahanya untuk mencari sesuap nasi.
Titik terang pun mulai muncul dalam perjalanan hidupnya saat seorang sahabat merekomendasikan dirinya agar bekerja sebagai mitra Go-Jek untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya agar lebih baik.
Wanita berusia 31 tahun ini pum kemudian memutuskan untuk menjadi mitra Go-Jek karena profesi sebelumnya tak mampu mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya.
Salah satu alasan mengapa ia mengambil kesempatan tersebut adalah fleksibilitas waktu kerja yang dimilikinya sehingga ia dapat tetap mengurus keluarga.
"Awalnya saya ditawarin sama temen baik saya untuk masuk Go-Jek. Kan saya ini lulusan SMP. Ijazah saya nggak laku di mana-mana. Selain itu kalau jadi driver kan saya kerjanya bisa fleksibel nggak tergantung waktu, jadi bisa tetap ngurus anak," tuturnya, seperti dikutip detikINET dari keterangan pers Go-Jek pada Senin (25/12/2017).
Meski sibuk mencari nafkah di jalan, tak lantas membuat perhatian terhadap ketiga anaknya ini berkurang. Ia memastikan bahwa ketiga anaknya tetap merasakan kasih sayang dan tanggung jawab darinya, salah satunya adalah pendidikan formal yang dijalani oleh ketiga anaknya.
![]() |
Ia menambahkan, daya juang yang tinggi untuk menghidupi keluarganya tak lepas dari pesan ibu Pipit sendiri. Menurutnya, ia adalah sosok yang paling berperan untuk membentuk dirinya sebagai seorang yang tak mudah menyerah.
Ia bahkan masih sangat ingat bahwa sejak kecil ibunya sangat senang memberikan tugas rumah tangga kepadanya. "Saya sering banget disuruh ngepel, nyuci, tapi saya selalu malas. Tapi ibu saya berpesan bahwa ini untuk saya sendiri, jadi kalau sudah besar saya bisa sendiri dan tidak tergantung orang lain," paparnya menjelaskan.
Saat ini, selain bekerja sebagai pengemudi Go-Jek, Pipit juga aktif menjadi relawan di komunitas Balang Ijo yang didirikan bersama teman-teman sesama driver Go-Jek. Komunitas tersebut rutin untuk memberikan santunan kepada anak-anak yatim.
Terkait dengan hal tersebut, Pipit memiliki prinsip bahwa dengan segala keterbatasannya menjadi seorang wanita, terlebih seorang ibu, harus tetap memberikan manfaat bagi banyak orang.
"Saya bersyukur dengan menjadi driver Go-Jek, saya bisa mendapatkan kesempatan untuk memberikan manfaat bagi banyak orang, terutama anak-anak saya," pungkasnya. (asj/asj)
Berita Terkait
Baca Juga
News Feed
-
FotoINET
Penampakan 'Surga' Mi Fans di Kampung Halaman Jack Ma
Sabtu, 21 Apr 2018 15:01 WIBHingga kini ratusan toko offline telah dibuka Xiaomi di China. Beberapa di antaranya berada di kampung halaman pendiri Alibaba, Jack Ma di kota Hangzhou. -
Google Siapkan Aplikasi 'Pembunuh' SMS
Sabtu, 21 Apr 2018 14:10 WIBMeski sudah memiliki sejumlah aplikasi berbagi pesan, Google masih memiliki amunisi baru di sektor tersebut, yang kali ini ditujukan sebagai pengganti SMS -
Hujan Meteor Tertua Mampir Indonesia, Ini Fakta Menariknya
Sabtu, 21 Apr 2018 13:02 WIBMalam ini, hujan meteor Lyrid akan memasuki masa puncaknya menghiasi langit Bumi. Fenomena ini tentu sayang untuk terlewatkan begitu. Mari temukan faktanya. -
FotoINET
Ponsel Hitam Putih yang Pernah Bikin Penggunanya Bangga
Sabtu, 21 Apr 2018 12:02 WIBSekitar tahun 1999 atau 2000-an, ponsel kebanyakan layarnya hitam putih. Beberapa seri jadi populer, termasuk di Indonesia, dan jadi kebanggaan pemiliknya. -
Gegap Gempita Selamat Hari Kartini di Medsos
Sabtu, 21 Apr 2018 11:09 WIBDalam perayaan hari Kartini, tagar #Kartini, #HariKartini, #HabisGelapTerbitlahTerang, #KartiniDay, serta topik 'Selamat Hari Kartini' menggema di linimasa. -
20Detik
Ucapan Selamat Hari Kartini Menggema di Twitter
Sabtu, 21 Apr 2018 10:45 WIBNetizen ramai-ramai memberikan ucapan Selamat Hari Kartini di media sosial. Ada yang serius sampai yang lucu. -
Dilarang Pakai Teknologi AS, Bos ZTE Takut Koma
Sabtu, 21 Apr 2018 10:34 WIBYimin mengakui perusahaannya memang membuat kesalahan, namun hukuman yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat terlampau berat. -
Papan Tulis Samsung Ini Harganya Rp 52 Juta
Sabtu, 21 Apr 2018 09:52 WIBPapan tulis digital milik Samsung yang dinamai Flip resmi dijual di Indonesia dan sejumlah negara lain. -
FotoINET
Bikin Ngakak, Ketika Mr. Bean Jadi Korban Photoshop
Sabtu, 21 Apr 2018 09:12 WIBKarakter Mr Bean yang diperankan Rowan Atkinson memang kocak. Berikut berbagai rekayasa Photoshop sosok satu ini yang bikin ngakak. -
Pengamat: iPhone X akan Dimatikan Apple
Sabtu, 21 Apr 2018 08:02 WIB"Terjadi penurunan order iPhone X dan masalah inventory di TSMC ini yang mencapai rekor tertinggi. Kenapa? Karena iPhone X itu sudah mati," katanya.