Seperti diketahui, salah satu upaya menghambat penyebaran malaria adalah dengan menyetop perkembangbiakan nyamuk Anopheles, dengan semprotan anti larva. Sayangnya, semprotan ini harganya mahal dan pengerjaannya membutuhkan waktu cukup lama.
Nah, di sinilah drone berperan untuk memperkirakan area yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk Anopheles, antara lain area-area yang digenangi air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Phantom 3 bisa memantau lahan persawahan besar dalam waktu 20 menit saja. Data yang diambil bisa langsung diproses dan hasilnya bisa didapat dalam hitungan jam, agar bisa dieksekusi menggunakan semprotan anti larva.
Ke depannya, teknologi ini akan dikembangkan lagi, yaitu dengan mengirimkan gambar dari drone ke ponsel untuk memandu tim penyemprot ke lokasi, serta memantau tingkat kemajuan penyemprotan.
Pengembangan teknologi baru ini mungkin masih membutuhkan waktu cukup lama sampai ke tahap penggunaan secara luas. Ditambah lagi, cara ini bakal terbentur masalah privasi dan terganggunya satwa lokal dengan penggunaan drone. (rns/rns)