Hal tersebut diungkap Harry D Setiawan, COO Dents.TV yang merupakan anak usaha CBN. Dia mengatakan anak-anak sekarang sudah tidak bisa lepas dengan ponsel. Kelak saat dewasa, mereka telah terbiasa dengan segala hal yang serba digital.
Kondisi ini sebenarnya menjadi bonus demografi. Tapi harus pula dibarengi transformasi ke digital. Menyadari itu, CBN mengubah diri, dari sebelumnya sebagai perusahaan ISP menjadi Digital Service Provider (DSP).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai salah satu wujud peralihan ke perusahaan digital, CBN membuat layanan IPTV bernama Dens.TV. Keberadaannya untuk makin melengkapi layanan internet yang telah lama mereka hadirkan.
"Sekarang ini tidak cukup hanya menyediakan akses internet saja. Perlu nilai tambah, salah satunya IPTV," kata Harry.
Pihak CBN menyadari kebiasaan masyarakat belakangan ini, terutama generasi millenial, sudah jarang menonton televisi. Karena itu pula Dens.TV dibuat multiscreen, yang artinya bisa dinikmati di berbagai perangkat.
"Dens.TV bisa dinikmati di ponsel atau browser di notebook. Sehingga bisa nonton kapan dan di mana saja," ujar Harry.
Selain tengah fokus pada penyajian konten, CDN tidak melupakan bisnis intinya yakni penyedia akses internet. Mereka berencana terus melebarkan sayapnya hingga ke daerah-daerah. Ini sejalan dengan program pemerintah yang ingin menyelimuti wilayah Indonsia dengan internet broadband.
"Kami ingin memperluas jaringan hingga ke daerah-daerah. Sehingga tidak ada ketimpangan antara kota dan daerah nantinya," pungkas Harry. (afr/fyk)