Kabar ini bermula dari salah satu mantan karyawan Snapchat Anthony Pompliano, yang mengadukan Snap ke pengadilan. Pompliano menyebutkan pada 2015, dia pernah bertemu Spiegel, membahas rencana pertumbuhan Snapchat secara global.
Pompliano saat itu menjabat sebagai kepala divisi pertumbuhan Snapchat. "Aplikasi ini hanya untuk orang kaya, dan kami tidak mau berekspansi ke negara miskin seperti India dan Spanyol," kata Pompliano menirukan ucapan Spiegel, seperti dikutip dari Business Insider, Senin (17/4/2017). Terungkapnya informasi ini memancing kemarahan pengguna di sejumlah negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi ini, Snap pun segera memberi pernyataan. Disebutkan Snap, kabar yang menyebutkan Spiegel tidak ingin berekspansi ke negara yang dianggap miskin seperti India adalah omong kosong.
"Ini konyol. Tentu saja Snapchat untuk semua orang. Aplikasi ini tersedia di seluruh negara dan bisa didownload secara gratis," kata juru bicara Snap kepada sejumlah media di India.
"Perkataan ini keluar dari seorang mantan karyawan yang merasa tidak puas. Kami sangat bersyukur memiliki komunitas Snapchat di India dan berbagai negara lainnya," tutupnya.
(rns/rns)