United Airlines Terkapar Dihantam Facebook dan Twitter
Hide Ads

United Airlines Terkapar Dihantam Facebook dan Twitter

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 12 Apr 2017 19:17 WIB
Foto: istimewa
Jakarta - Jika kejadian yang menimpa David Dao, kakek berusia 69 tahun, yang diseret keluar dari maskapai United Airlines terjadi 10 tahun lalu, dampaknya mungkin tidak akan separah saat ini. Penyebabnya? Media sosial belum semasif sekarang.

Kakek Dao mungkin cuma bisa menulis surat komplain ke surat kabar yang entah ditayangkan kapan. Dan belum tentu ia mendapat keadilan, belum tentu aparat segera bertindak.

Kemarin, saat sang kakek diseret dengan muka berlumuran darah dan sepertinya hampir pingsan, beberapa penumpang merekam kejadiannya. Tak berapa lama, video itu diposting di Facebook dan menyebar tak terkendali. Alhasil, seluruh dunia mengutuk United Airlines.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Media sosial membuat isunya mengalir. Semakin banyak masalah yang terekspos, akan semakin menyebar dan semakin tinggi perusahaan terkait dan pemerintah melakukan sesuatu," sebut Robert Mayer, profesor University of Utah.

Setelah kecaman demi kecaman mengalir di media sosial, United Airlines akhirnya tidak punya pilihan selain meminta maaf secara terbuka. Bahkan juru bicara Gedung Putih dan beberapa senator langsung bereaksi, di mana mereka tentu mengkritik keras tindakan sang maskapai.

Beberapa pihak memang menilai terkadang isu yang menyebar di media sosial sudah keluar konteks dan menjadi berlebihan. Namun dalam kasus ini, United Airlines susah mengelak dari kesalahan mengingat sang korban tidak bersalah tapi diperlakukan layaknya penjahat.

"Semua penumpang di pesawat itu potensial menjadi citizen journalist. Yang mengagetkan adalah United merespons kejadian ini dengan sangat buruk. Namun bisnis secara umum memang masih kesulitan dengan lanskap komunikasi saat ini," sebut pakar komunikasi John Baiey yang dikutip detikINET dari BBC, Rabu (12/4/2017). (fyk/rou)