"Kami mulai meninjau ulang penggunaan bermacam penggunaan teknologi (Greyball) saat ini. Salah satunya adalah kami melarang penggunaan alat ini untuk kepada pihak berwajib," ujar Joe Sullivan, Chief Security Officer Uber dalam pernyataannya.
Meski begitu, menurut Sullivan pihaknya membutuhkan waktu untuk mematikan Greyball. "Melihat cara kami mengkonfigurasi sistem, kami membutuhkan waktu untuk memastikan pelarangan ini benar-benar berjalan," tambahnya, seperti dilansir Business Insider, Kamis (9/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Caranya bermacam, salah satunya adalah pemesan yang berasal dari lokasi berdekatan dengan kantor penegak hukum yang dicurigai akan menjebak sopir Uber bisa diabaikan atau bahkan ditolak,
Lalu ada juga fitur yang membolehkan aplikasi Uber untuk menampilkan 'mobil hantu' di suatu area atau bahkan tak menampilkan keberadaan mobil sama sekali. Mobil hantu di sini maksudnya adalah menampilkan mobil fiktif di aplikasi padahal mobil tersebut sebenarnya tak ada.
Greyball ini diakui Uber digunakan di sejumlah negara dan kota seperti Boston, Paris dan Las Vegas, juga di negara seperti Australia, China, Itali dan Korea Selatan. Uber terpaksa mengakui penggunaan Greyball karena akhir-akhir mereka dilanda bermacam kabar negatif, yang membuat para pengguna dan investornya bertanya-tanya. (asj/fyk)