Hiroshi Mikitani, sang CEO, memang akrab dengan AS. Ia belajar bahasa Inggris sejak usia 7 tahun ketika keluarganya tinggal di Negeri Paman Sam. Ayahnya adalah dosen di universitas bergengsi, Yale.
"Ayahku sedang menangis di surga. Dia dulu masuk Harvard, Stanford dan Yale. Dia dulu sangat bangga dan aku juga. Sekarang, aku sungguh menangis," tulis Hiroshi di Twitter, yang dikutip detikINET dari Reuters, Selasa (31/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku sangat sedih melihat apa yang terjadi di AS saat ini. Aku datang ke AS saat umur 7 tahun dan aku sangat menghormati Amerika yang berhati besar," sebut Hiroshi yang meraih gelar MBA dari Harvard di tahun 1993.
"Namun sebagai manusia, adalah salah untuk melakukan diskriminasi berdasarkan agama atau kewarganegaraan. Kami akan memastikan mendukung karyawan Muslim kami baik sebagai perusahaan maupun sebagai pribadi," tandas salah satu pria terkaya di Jepang ini.
(fyk/fyk)