Dikutip detikINET dari Venture Beat, Jumat (27/1/2017), belasan orang menggelar demo di kantor pusat Twitter yang berlokasi di San Francisco. Mereka menuntut Twitter menghentikan Trump memakai layanannya.
Dengan tetap membiarkan Trump, Twitter dinilai membiarkan perkataan fasis dan kebencian merebak. Ketika dimintai tanggapan soal aksi ini, Twitter belum mau memberikan informasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Istimewa |
Trump yang bergabung dengan Twitter sejak tahun 2009 ini sudah mengumpulkan lebih dari 22,4 juta follower. Ia terbilang sangat aktif, dan sudah menulis lebih dari 34 ribu tweet sejauh ini. Trump mengakui media sosial membantu kemenangannya di Pilpres AS.
"Faktanya, saya mempunyai semacam kekuatan tersendiri yang terkait dengan Facebook, Twitter, Instagram dan lain sebagainya. Menurut saya ini membantu memenangkan Pilpres, di mana mereka menghabiskan lebih banyak uang ketimbang uang yang saya keluarkan," ujarnya.
Maksud Trump,media sosial membantunya untuk menang, dan ia tak perlu mengeluarkan uang sebanyak yang digelontorkan rivalnya Hillary Clinton untuk beriklan, baik secara digital atau pun tradisional.
"Menurut saya media sosial mempunyai kekuatan yang lebih besar ketimbang uang yang saya keluarkan," tambah presiden AS ke-45 ini. (fyk/rou)
Foto: Istimewa