Maka 'terlarang' baginya untuk lebih menonjol dari paslon. Apalagi berpihak atau menjatuhkan pihak manapun.
Tapi selepas debat, nama Ira justru ramai dibicarakan di media sosial. Pujian tidak hanya ditujukan untuk kecakapakannya dalam memoderatori debat, tapi juga tampilan fisiknya. Para netizen terbius oleh pesona Ira yang di usianya jelang setengah abad masih tetap terlihat awet muda. Riuhnya percakapan para netizen tentang Ira sempat membuat bungsu dari dua bersaudara ini menjadi trending topic di Twitter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau positif ya tidak apa-apa. Jangan sampai itu malah menyebabkan distraksi yang membuat tujuan utama dari debat malah tidak tercapai," kata Ira yang saat ini sibuk sebagai konsultan komunikasi dan kehumasan.
Tujuan itu salah satunya, lanjut Ira, memastikan aspirasi para paslon dapat tersampaikan dengan optimal kepada masyarakat Jakarta, terutama mereka yang belum menentukan pilihan sehingga ikut menggunakan hak pilihnya pada pilkada 15 Februari 2017bmendatang.
Ini bukan kali pertama Ira menjadi moderator sebuah debat penting. Pada 2004 silam, ia pernah didapuk sebagai moderator debat pemilihan presiden RI.
Ira memulai karier jurnalistiknya sebagai pembaca berita di sebuah stasiun TV swasta pada 1996. Berbagai prestasi sudah ditorehkannya selama eksis di dunia media, di antaranya tiga piala Panasonic Gobel Awards kategori Pembawa Berita Wanita Terfavorit (1998 & 2002), serta Presenter Informasi dan Berita (2003). (dtg/fyk)











































