Norwegia 'Suntik Mati' Radio FM
Hide Ads

Norwegia 'Suntik Mati' Radio FM

Adi Fida Rahman - detikInet
Jumat, 06 Jan 2017 17:50 WIB
Foto: internet
Jakarta - Sebuah keputusan yang sedikit kontroversial baru saja diambil pemerintah Norwegia. Dalam waktu dekat mereka akan mematikan Radio FM.

Jadi terhitung 11 Januari mendatang, semua siaran radio FM akan dinonaktifkan. Pemerintah Norwegia akan langsung beralih ke sistem Digital Audio Broadcasting (DAB).

Bukannya tanpa tantangan, kebijakan ini pun menuai sejumlah penentangan. Kritikus menganggap kebijakan pemerintah terlalu terburu-buru, sebab belum semua warga Norwegia dianggap siap menerimanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu alasannya karena saat ini lebih dari enam juta mobil di Norwegia belum dilengkapi perangkat yang mendukung penyiaran digital. Sementara untuk bermigrasi membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Untuk memasang perangkat digital di mobil, setidaknya dibutuhkan dana minimal USD 175 atau sekitar Rp 2,4 juta. Uang sebesar itu harus ditanggung sendiri oleh warga, tanpa ada subsidi.

Melihat kondisi ini, para kritikus takut banyak warga yang luput dari peringatan darurat yang kerap disiarkan lewat radio.

"Kami belum siap untuk ini. Jutaan radio yang berada di rumah warga tidak akan beroperasi lagi ketika jaringan FM dimatikan. Ini akan menimbulkan masalah keamanan," kata Ib Thomsen, anggota parlemen dari Partai Kemajuan seperti dikutip dari Reuters, Jumat (6/1/2017).

Jejak pendapat pun sempat dilakukan untuk mengetahui keinginan warga soal penonaktifan Radio FM. Hasilnya 66% warga menolak, sementara 17% menyetujui. Sedangkan sisanya belum memutuskan.

Sayangnya meski hasil survei banyak warga menolak, parlemen Norwegia malah memberikan lampu hijau atas keputusan yang menuai kontra itu. Mereka juga mengklaim sistem digital akan membawa saluran yang lebih banyak ketimbang Radio FM.

Bila akhirnya pemerintah Norwegia jadi melaksanakan keputusannya, maka mereka akan menjadi negera pertama di dunia yang mematikan Radio FM. Namun sejumlah negara di Eropa kabarnya juga bakal mengikuti langkah serupa.

Inggris rencananya akan beralih ke DAB pada akhir 2017. Kemudian Swiss pada 2020, disusul Denmark di tahun yang sama. (afr/yud)
Berita Terkait