Dikutip detikINET dari Reuters, Zuck di awal tahun ini memang mengungkap rencana membuat asisten virtual canggih yang akhirnya terwujud. "Tujuanku adalah untuk mempelajari soal artificial intelligence di mana kita sudah jauh melangkah daripada yang disadari orang dan kita juga masih harus menempuh jalan panjang," katanya.
"Jarvis menggunakan beberapa teknik kecerdasan buatan termasuk natural language processing, speech recognition, face recognition, dan reinforcement learning, ditulis di Python, PHP and Objective C," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Facebook |
Jarvis yang saat ini dikustomisasi khusus untuk rumah Zuck bisa menjadi langkah awal untuk membuat produk baru. Menurut suami Priscila Chan itu, penciptaan Jarvis membuktikan kalau manusia tidak terlalu jauh dari terobosan di bidang kecerdasan buatan.
Komputer semakin bagus dalam mengenali pola, misalnya saja mengenali wajah. Namun memang masih ada keterbatasan, misalnya masih sulit untuk mengajari mereka dengan hal-hal baru.
Foto: Facebook |
"Semua yang kulakukan tahun ini, dari natural language, pengenal wajah, pengenal suara dan lain-lain semuanya adalah varian dari teknik fundamental pattern recognition. Namun meski aku menghabiskan sampai 1000 jam lagi, aku mungkin belum dapat membangun sistem yang bisa benar-benar belajar sendiri keterampilan baru," paparnya.
Dengan lebih banyak upaya, Zuck yakin Jarvis nantinya dapat menjadi produk baru dan diterapkan di rumah-rumah lainnya. Meski ada halangan seperti masih langkanya perangkat terkoneksi internet serta terkait machine learning yang sudah ia sebutkan. Berikut video demo Jarvis bersama Zuck.
(fyk/fyk)
Foto: Facebook
Foto: Facebook