Hal itu dipaparkan oleh sebuah lembaga riset bernama Project on Computational Propaganda. Studinya menemukan sebanyak 18,9 juta kicauan dengan hashtag berbau politik sepanjang kampanye pemilihan Presiden AS berlangsung. Dan diketahui kalau 17,9% di antaranya merupakan kicauan yang berasal dari 'automated accounts' yang dikenal sebagai bot.
Tak tanggung-tanggung, dalam sehari akun bot tersebut bisa melontarkan kicauan berbau politik hingga 50 kali. Bahkan persentasenya disebut meningkat hingga menyentuh angka 27% jelang pemilihan umum dimulai. Pencapaian itu pun menjadikannya sebagai penggunaan bot tertinggi sepanjang sejarah Twitter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal seperti detikINET kutip Engadget, Senin (21/11/2016), Trump sendiri sebenarnya tidak banyak berkicau di Twitter. Presiden terpilih AS ini lebih memilih bergerak di Facebook. Mungkin alasannya lantaran Twitter sudah ditangani bot yang mendukung dirinya, entahlah. (yud/rou)